SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Kelompok Teater Gidag Gidig asal Solo, kembali menggeber Festival Teater Solo pada 2010 ini. Festival teater dua tahunan itu, sekaligus meneruskan tradisi mencetak seniman teater sejak 1989.

“Festival Teater Solo sudah menjadi agenda rutin tahunan, kemudian ganti dua tahunan  mulai 1992. Festival ini berjalan mengalir begitu saja,” ujar pimpinan Teater Gidag Gidig, Hanindawan dalam pembukaan Festival Teater Solo 2010, Sabtu (1/5) malam, di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Festival Teater Solo 2010<I> yang akan berlangsung hingga Rabu (5/5) mendatang, diikuti 16 grup dari kelompok teater tingkat SMA sederajat. Meski membawa titel Kota Solo, tapi tak sedikit kelompok teater dari luar kota ikut berkompetisi di festival ini. Sebagian peserta dari luar kota tersebut antara lain dari Sragen, Cilacap, Karangnyar, Sragen, Slogohimo, dan Semarang.

Di hari pertama festival yang telah berjalan kali ke-13 ini, tiga kelompok tampil dengan mengusung penampilan masing-masing. Teater Sukma dari SMKN 2 Semarang menyajikan lakon <I>Kebo Nusu Gudel<I> karya Dheny Jatmiko yang disutradarai Ifanah. Sedangkan Teater SMALA dari SMAN 5 Semarang membawakan karya TB Kamaludin berjudul Mimpi-Mimpi. Sementara penampil ketiga di hari itu, Teater REL dari SMKN 8 Solo menyajikan karya D Djayakusuma berjudul Wek-Wek dengan disutradarai T Sapto Sayoga.

“Bagi kami, teater sebagai wadah untuk menuangkan imajinasi. Tapi juga mengolah bakat akting, penguasaan pertunjukan, serta menyuarakan idealisme,” kata Gea Ayunda dari Teater SMALA, SMAN 5 Semarang.

hkt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya