Entertainment
Sabtu, 25 Juli 2015 - 22:10 WIB

ABAD KEJAYAAN ANTV : Catatan Sejarah: Cihangir Tewas di Tahun Kematian Mustafa

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Abad Kejayaan Antv memasuki episode saat Cihangir meregang nyawa.

Solopos.com, SOLO — Bagi Anda penggemar serial Abad Kejayaan Antv atau Muhtesem Yuzyil pasti mengetahui tokoh Cihangir. Sebagaimana di serial tersebut, dalam sejarah Ottoman, Cihangir adalah putra bungsu Suleiman dan Hurrem.

Advertisement

Berdasarkan sata yang Solopos.com himpun dari pelbagai sumber sejarah Ottoman, Sabtu (25/7/2015), sejak kecil Cihangir sakit-sakitan. Di antara saudara-saudaranya, Cihangir meninggalkan catatan sejarah paling sedikit lantaran hidupnya tidak panjang. [Baca juga: Catatan Sejarah Kekhasan Makam Mustafa di The Muradiye Complex Bursa]

Lahir di Istanbul, 9 Desember 1531, Cihangir kecil kerap bermasalah dengan kesehatannya. Kondisi tersebut semakin parah ketika ia dewasa. Dalam sejarah Ottoman, Cihangir digambarkan sebagai keturunan Hurrem yang paling cerdas. [Baca: Catatan Sejarah Sastrawan Turki Ciptakan Puisi Gambarkan Kematian Tragis Mustafa]

Cihangir juga digambarkan sangat menyayangi sosok Mustafa—putra Mahidevran—yang tak lain adalah kakak tirinya. Dikisahkan dalam sejarah, Cihangir sakit keras saat mengetahui Mustafa dieksekusi Suleiman, ayahnya sendiri. [Baca juga: Sejarah Anak-Anak Hurrem]

Advertisement

Kesedihan Cihangir atas kematian Mustafa inilah yang membuat kondisi kesehatannya semakin lemah. Dalam sejarah Ottoman tidak disebutkan Cihangir mengonsumsi obat yang mengandung zat aditif dan psikotropika seperti opium.

Cihangir hanya dikisahkan meninggal saat dalam perjalanan. Entah perjalanan perang atau perjalanan menuju suatu tempat, tidak ada keterangan sejarah mengenai ini. Sementara dilansir Tune.pk, Cihangir meninggal saat di Aleppo.

Cihangir mengembuskan napasnya di tahun yang sama saat Mustafa dieksekusi, yaitu tahun 1553. Ia meninggal pada tanggal 27 November 1553. Saat itu, tercatat Cihangir berusia 21 tahun.

Advertisement

Dalam rangka mengenang kematian Cihangir, arsitek Ottoman pada masa itu, Mimar Sinan membangun masjid dari kayu di lingkungan sekitar Istanbul bernama Sehzade Cihangir.

Kekhasan masjid Cihangir ini menghadap ke Bosphorus. Arah Bosphorus inilah yang menjadi simbol untuk peringatan kematian Cihangir.

Sementara, jasad Cihangir dikebumikan di kawasan perkuburan Sehzade di Istanbul. Makam Cihangir berdekatan dengan makam kakaknya, Sehzade Mehmed.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif