SOLOPOS.COM - Suleiman Al Qanuni ketika menghadapi maut dalam serial Muhtesem Yuzyil (Youtube.com)

Abad Kejayaan Antv memasuki episode makin mencekam.

Solopos.com, SOLO — Kisah sejarah tentang masa kejayaan kekaisaran Ottoman diadopsi dalam serial televisi bertajuk Muhtesem  Yuzyil atau yang sempat diperkenalkan di Indonesia dengan judul King Suleiman, sebelum kemudian diubah pihak Antv menjadi Abad Kejayaan. Dalam serial yang dibintangi artis-artis Turki ini, karakter Suleiman I menjadi sorotan utama.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Berdasarkan catatan sejarah yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Jumat (13/3/2015), King Suleiman atau Suleiman I atau Suleiman The Magnifient yang juga dikenal sebagai Suleiman Al Qanuni ini, lahir di Trabzun, Turki.

Ada perbedaan tentang tanggal kelahiran Suleiman I. Sebagaimana dikutip Wikipedia, Suleiman lahir pada 6 November 1494, sementara dilansir Theottomans, Suleiman I lahir pada Senin, 27 April 1495.

Terkait dengan tanggal kematian King Suleiman sendiri, banyak sumber sejarah Turki mencatat Suleiman Al Qanuni meninggal pada 7 September 1566. Sementara itu, di Britannica tertera sekitar tanggal 5 atau 6 September 1566. Sekitar bulan Shafar 974 H.

Mati Dalam Masa Peperangan
Beberapa sumber sejarah Turki mencatat, kematian Suleiman I terjadi ketika ia memimpin peperangan di Kota Szigetvar, Hungaria. King Suleiman dan pasukannya berangkat berperang pada 9 Syawal 973 H atau 29 April 1566. [Baca: Sejarah Raja Suleiman]

Dikisahkan Islamstory, begitu sampai di Kota Szigetvar, Suleiman Al Qanuni mengalami sakit pada tulangnya. Ketika perang melawan musuh, usia Suleiman I memang tidak lagi terbilang muda.

Namun begitu, semangat berperang Suleiman I membuat sakitnya kadang mereda. Kecintaannya pada Islam membuat Suleiman sempat berkata kematian dalam jihad atau berperang di jalan Tuhan lebih ia dambakan.

Peperangan di Szigetvar berlangsung cukup alot, karena pertahanan lawan yang kuat. Peperangan tersebut berlangsung selama kurang lebih lima bulan. Dalam keadaan sakit yang semakin parah, tercatat dalam sejarah, Suleiman I memanjatkan doa kepada Tuhan, meminta pertolongan dan keselamatan umatnya. Ketika itu, dikisahkan Suleiman I juga merasa ajalnya semakin dekat.

Setelah lima bulan berjuang dalam perang, kemenangan pun berhasil didapat pasukan Ottoman. Tidak lama kemudian, masih di Kota Szigetvar, Suleiman I dikabarkan meninggal dunia setelah mengatakan,”Sekarang, selamat datang kematian.”

Fakta Romantisme Suleiman I
Dalam Theottomans, Suleiman I digambarkan sebagai seorang lelaki dengan perawakan menawan. Ia berkulit putih dan memiliki hidung mancung yang agak bengkok. Tercatat dalam sejarah Turki, King Suleiman berwajah lonjong dengan air muka penuh ketenangan. [Baca juga: Ehl-I-Hiref, Komunitas Seni di Masa Kerajaan Ottoman]

Sifat adil dan bijaksana Suleiman I semakin lengkap dengan kemampuannya dalam membuat puisi. Tercatat dalam sejarah islam, puisi Suleiman menjadi salah satu puisi terbaik. Kepiawaian Suleiman I dalam dunia sastra ini juga diakui para filsuf Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya