SOLOPOS.COM - Lukisan Suleiman The Magnificent (Theguardian.com)

Abad Kejayaan Antv mengisahkan King Suleiman atau Suleiman I yang arif dan bijaksana.

Solopos.com, SOLO — Serial Abad Kejayaan Antv mengadopsi kisah sejarah Kejaraan Ottoman di bawah kepemimpinan Suleiman I atau Suleiman The Magnificent. Kebijaksanaan King Suleiman tak lepas dari latar belakang pendidikannya serta bagaimana perannya dalam membangun pendidikan di Ottoman.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Sebagaimana Solopos.com himpun dari pelbagai sumber, Rabu (1/4/2015), Suleiman yang lahir di sekitar Laut Hitam, tepatnya Trabzon, mengenyam pendidikan sejak berusia tujuh tahun.

Sisi perjalanan pendidikan Suleiman ini tidak begitu disinggung dalam serial Abad Kejayaan Antv atau Muhtesem Yuzyil. Namun begitu, tidak ada salahnya kita mengetahui sejarah sang raja adil tersebut. [Baca juga: Kisah Kematian Suleiman I yang Syahdu]

Pendidikan Suleiman I
Tercatat dalam sejarah Ottoman, sejak usia tujuh tahun, Suleiman I dikirim ke Sekolah Istana Topkapi Kostantinopel. Di sekolah tersebut, ia belajar tentang ilmu pengetahuan alam atau sains, sejarah, sastra, teologi, dan kemiliteran.

Kepandaian Suleiman I membuat ia diangkat sebagai Gubernur Kaffa saat berusia 17 tahun. Ia menjabat di Edirne untuk beberapa waktu, lalu diangkat menjadi Gubernur Sarukhan.

Menurut beberapa sejarawan, gaya pemikiran King Suleiman terinspirasi dari visi Alexander Agung yang menguasai beberapa wilayah, seperti wilayah Timur dan Barat. Beberapa sejarawan menyimpulkan King Suleiman melakukan kampanye militer ke wilayah Asia, Afrika, dan Eropa karena ingin mengikuti jejak kehebatan Alexander Agung.

Perkembangan Pendidikan Ottoman
Di bawah kepemimpinan Suleiman I, bidang pendidikan mendapat perhatian khusus. Berdasarkan sejarah Ottoman, ketika masa kejayaan Suleiman I, gedung sekolah dibangun dengan masjid.

Saat masa kepemimpinan Suleiman I, sekolah dasar atau mektebs berkembang pesat. Setiap mektebs dipecah menjadi empat belas.

Materi pelajaran yang diajarkan di mektebs meliputi tata bahasa, metafisika, filsafat, astronomi, dan astrologi. Seluruh biaya di bidang pendidikan ditanggung yayasan Islam. Hal inilah yang memungkinkan sekolah gratis bagi anak-anak muslim saat di masa kejayaan Ottoman.

Bagi siswa mektebs yang lulus dan ingin melanjutkan pendidikan, dapat sekolah di tingkat madrasah. Ketika masa kejayaan Ottoman, ada delapan madrasah yang dapat dipilih salah satu oleh siswa.

Di abad kejayaan kepemimpinan Suleiman I, juga didirikan madrasah tinggi. Madrasah tinggi ini sama tingkatnya dengan universitas saat ini.

Menariknya, Suleiman I yang dikenal senang belajar ini membangun setiap pusat pendidikan Ottoman dengan fasilitas lengkap, meliputi perpustakaan, ruang makan, air mancur, dapur, dan rumah sakit umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya