Entertainment
Selasa, 7 April 2015 - 20:10 WIB

ABAD KEJAYAAN ANTV : Hurrem Kembali Lahirkan Pangeran, Mahidevran Kembali ke Istana

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Abad Kejayaan Antv malam ini berkisah tentang kembalinya Mahidevran ke istana.

Solopos.com, SOLO – Abad Kejayaan Antv, Selasa (7/4/2015) malam ini, berlanjut dengan Ibu Suri yang pura-pura memberikan kepemimpinan harem kepada Hurrem. Ibu Suri ingin menghancurkan Hurrem dengan mengacaukan harem agar Hurrem terlihat tidak becus mengurus istana wanita.

Advertisement

Saat harem kacau, Ibu Suri berpura-pura panik dengan kekacauan yang terjadi. Hurrem menyadari bahwa hal ini adalah rencana jahat Ibu Suri. Hurrem langsung menemui Ibu Suri dan mengatakan bahwa ia tahu hal ini adalah rencananya, namun Suri membantahnya.

Hurrem yang terkenal cerdik berhasil menciptakan ketertiban di harem. Lagi-lagi ia menggagalkan rencana Ibu Suri. Hari terus berganti, tahun pun berlalu dengan cepat, diceritakan di Abad Kejayaan Antv Hurrem kembali melahirkan seorang pangeran bernama Pangeran Cihangir.

Lawan terberat Suleiman di Eropa, Charles mengancam kekaisaran Ottoman. Suleiman mengatakan sudah waktunya untuk memberikan musuh pelajaran. Baginda mengatakan siap berperang melawan Charles.

Advertisement

Mahidevran dan Mustafa kembali dari pengasingan. Suleiman bersemangat menyambut Mustafa. Saat ditanya apa yang menjadi keinginan terbesarnya, Mustafa menjawab ia hanya ingin menjadi anak yang patuh pada ayahnya. Mahidevran mengucapkan selamat kepada Hurrem atas kelahiran putra kelimanya bersama baginda. Hurrem mendoakan agar Mustafa cepat menikah agar Mahidevran segera mendapatkan cucu.

Kepada Ibu Suri, Mahidevran dengan Hurrem sekembalinya ia di istana. Ibu Suri mengatakan kepada Mahidevran agar tidak perlu menghadapi Hurrem. Baginda yang akan pergi berperang akan dimanfaatkan oleh keduanya untuk menyerang Hurrem.

Sumbul memilihkan selir untuk Mustafa. Ibu Suri mengundang peramal untuk mengetahui masa depan Mustafa. Tiba-tiba sang peramal itu takut, ia mengatakan akan ada kematian di istana.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif