Entertainment
Rabu, 22 April 2015 - 20:10 WIB

ABAD KEJAYAAN ANTV : Sebelum Meninggal, Efsun Beberkan Rahasia Hurrem kepada Mustafa

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mustafa dan Efsun (Videoizlesen.net)

Abad Kejayaan Antv malam ini berkisah tentang Efsun yang meninggal akibat pendarahan. Sebelum meninggal Efsun membeberkan rahasia Hurrem.

Solopos.com, SOLO – Serial Abad Kejayaan Antv, Rabu (22/4/2015) malam ini, berkisah tentang Mustafa yang memutuskan mengeksekusi mati Bali Bei. Saat bertemu Efsun, Fatma mengejeknya karena berambisi mendapatkan kekuasaan. Saat itu juga Efsun muntah, Fatma memberitahu Gulsa tentang kehamilan Efsun.

Advertisement

Berita kehamilan Efsun sampai ke telinga Mahidevran, ia memutuskan mengaborsi janin yang dikandung Efsun. Sumbul Aga mendengar niat Mahidevran memberitahukan kepada Mustafa. Sekuat tenaga Mustafa berusaha mencegah niat buruk ibunya itu.

Ibu Suri mengunjungi Hurrem, di kamarnya Hurrem berterima kasih kepada Ibu Suri karena telah melindungi anak-anaknya saat baginda sakit. Mendengar ucapan Hurrem, Ibu Suri tersanjung dan senang. Sementara itu, Daye merasa kasihan dengan keadaan Nigar Kalfa.

Daye menawarkan Nigar tinggal di rumah pemberian Hurrem. Gulsa mendengar percakapan Nigar dan Daye. Gulsa meminta Daye untuk pensiun, jika tidak ia akan memberitahukan masalah rumah tersebut kepada Ibu Suri. Mustafa membatalkan eksekusi Bali Bey. Saat baginda akan mengembalikan jabatannya, Bali Bey memilih untuk mengundurkan diri dan pulang ke kampung halamannya.

Advertisement

Efsun mengalami pendarahan saat diaborsi oleh dokter. Mustafa yang melihatnya langsung memanggil dokter keluarga untuk menyelamatkan Efsun. Sebelum meninggal Efsun berpesan agar Mustafa hati-hati kepada Hurrem. Efsun membeberkan keburukan Hurrem yang berusaha membunuhnya. Efsun pun meninggal dunia karena pendarahan yang dialaminya.

Mustafa memberitahukan niat Hurrem kepada baginda. Suleiman mengatakan agar Mustafa tak langsung percaya dengan perkataan Efsun. Tapi baginda berniat untuk menyelidikinya. Baginda ingin membuktikan bahwa Hurrem tidaklah seperti apa yang dituduhkan.

Saat bersama Hurrem baginda menyuruhnya untuk meminum racun. Hurrem bersedia dan pingsan di depan baginda. Saat tersadar, Hurrem bertanya mengapa ia masih hidup. Baginda percaya dengan perkataan Hurrem. Ia tak mungkin berencana membunuh Mustafa.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif