SOLOPOS.COM - Inilah sebagian animator MD Animation (JIBI/Solopos/Istimewa)

Adit Sopo Jarwo, serial animasi tayang setiap sore di MNC TV. Serial animasi ASJ merupakan produk Indonesia melibatkan sekitar 80 animator muda dari berbagai wilayah salah satunya Solo.

Solopos.com, SOLO – Tayangan animasi Adit Sopo Jarwo (ASJ) saat ini sedang booming. Bahkan sempat merajai rating televisi nasional. Penulis naskah ASJ yang juga pimpinan Tim Kreatif, Eki N.F, saat berbincang dengan Solopos.com  melalui telepon, Kamis (8/1/2015) sore, bercerita banyak tentang bagaimana awalnya film ASJ dibuat hingga ditayangkan di televisi.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Semula dengan 20 animator satu episode ASJ durasi 7 menit membutuhkan waktu tiga bulan untuk membuatnya.

Untuk menyingkat waktu, Eki dan Dana Riza yang menjadi sutradara dan produser ASJ merekrut animator.

“Kami ingin mengusung nilai-nilai dan kearifan budaya lokal dalam animasi. Alhamdulillah kami dipertemukan dengan anak-anak muda yang luar biasa. Bagi saya ini sebuah mukjizat, karena 80 persen animator pembuat film ASJ adalah anak-anak muda fresh graduate SMK berusia belasan tahun,” kata Eki.

Setelah cerita dari tim kreatif matang, karakter tokoh itu dibuat visualisasi dua dimensi (2D). Setelah itu baru dibuat model tokoh yang hidup di lingkungan kampung dan perumahan.

“Animator kami kumpulkan sekitar 350 orang. Ada yang bikin bentuk rumah, kendaraan, sepedanya Adit, warna apa yang patut untuk bajunya Adit, dan sebagainya,” kata Eki.

Di antara 350-an animator MD Animation di belakang pembuatan serial AJS ini ada juga yang dari Soloraya. Joko Sujito, warga Nogosari, Boyolali, adalah salah satunya. Sebelum bergabung di MD Animation pada Mei 2013 lalu, dia mengikuti pelatihan selama enam bulan di sanggar animasi kawasan Mojosongo Solo.

Dalam pelatihan itu, dia mendapatkan ilmu dasar-dasar animasi, mengoperasikan software animasi tiga dimensi Blender dan sebagainya.

“Setelah training lalu ikut tes masuk ke MD Animation dan alhamdulillah saya lolos tes,” ujar Joko saat dihubungi Solopos.com, Jumat (9/1/2015).

Begitu dinyatakan lolos seleksi, Joko mendapatkan pelatihan dari MD Animation lagi untuk penempatan divisi, sehingga dia tidak langsung jadi animator. Setelah resmi menjadi animator di MD Animation, dia langsung diminta bergabung dalam proyek AJS bersama ratusan animator dari kota lain.

Pelatihan

Joko bertanggung jawab menggerakkan tokoh-tokoh dalam serial tersebut agar luwes ketika ditonton. Selain Joko, ada 20-an animator muda asal Soloraya lainnya yang bergabung untuk menggarap ASJ.

Sama seperti Joko, setelah lolos seleksi, mereka kemudian ditempatkan di sejumlah divisi, seperti modeling, rigging, layout, render, lighting, animator, tim kreatif, dan sebagainya. Selama hampir dua tahun bergabung di MD Animation, Joko menemukan dunia kerja yang dia inginkan.

Joko mengaku bisa secara bebas mengeksplorasi pemikiran, menuangkan ide kreatif dalam sebuah film seri.

Animator lainnya Nuri Dian Sari, 19, warga Gumpang, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, didapuk menjadi layouter dalam serial ASJ. Nuri bertugas memastikan penempatan kamera sesuai pandangan mata penonton.

“Kalo membuat film layar lebar, kameranya dipegang kameraman. Di ASJ saya jadi layouter, sebutan cameraman untuk film animasi,” ujar Nuri, yang sudah setahun lebih bergabung di MD Animation.

Bagi Nuri, dunia animasi dirasa masih asing, sebab saat menimba ilmu di bangku SMKN 6 Solo, hanya bergelut dengan animasi dua dimensi, bukan tiga dimensi (3D). Karena itu, dia terlebih dahulu ikut pelatihan animasi di sanggar animasi kawasan Mojosongo Solo.

“Sebetulnya waktu itu masih bingung mau kuliah di jurusan apa setelah lulus sekolah. Daripada bingung, ikut kursus animasi saja. Setelah pelatihan selesai terus ikut tes di MD Animation, lolos dan langsung diangkat jadi karyawan di sini. Sampai di sini ternyata masih dilatih lagi,” ujar Nuri.

Perempuan kelahiran Sukoharjo, 22 Februari 1995, ini senang bekerja di MD Animation karena suasana kekeluargaan yang dibangun di tempat kerja. Selain senang, dia juga bangga film yang digarap bersama timnya mendapatkan apresiasi dari masyarakat. “Saya jadi tambah semangat kerja,” kata Nuri.

Sementara itu, Head Animator Trainer MD Animation Solo, A Doni P, mengaku bergabung dengan MD Animation atas ajakan Dana Riza, sutradara sekaligus produser serial ASJ. Dia terlibat dalam pembuatan ASJ seri-seri awal. Saat kali pertama film ini ditayangkan di televisi, sebetulnya hanya tayang sepekan sekali.  Saat itu film yang sudah selesai digarap baru delapan episode. Beberapa waktu kemudian, pengelola televisi minta agar serial ASJ bisa tayang setiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya