SOLOPOS.COM - Tio Pakusodewo. (JIBI/Okezone)
Kepolisian akan menyampaikan keterangan pers Jumat (22/12/2017) pukul 14.30 WIB mengenai penangkapan Tio.
Solopos.com, JAKARTA – Aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya meringkus aktor Tio Pakusadewo terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Tertangkapnya Tio menambah deretan panjang artis Tanah Air yang ditangkap karena kepemilikan narkoba.
Dilansir Antara, Jumat (22/12/2017) pagi WIB, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Suwondo Nainggolan di Jakarta, Jumat, mengonfirmasi penangkapan aktor tersebut namun mengaku belum bisa menjelaskan rincian kronologis penangkapan dan penyitaan barang bukti.
Suwondo mengungkapkan kepolisian akan menyampaikan keterangan pers pukul 14.30 WIB mengenai penangkapan Tio, yang mengaku pernah menggunakan narkoba namun telah berhenti sejak beberapa tahun lalu.
Dikutip dari Suara.com, Jumat, aktor Tio Pakusadewo sempat mengaku bebas dari jeratan narkoba setelah sebelumnya mengonsumsi barang haram itu selama 15 tahun.
Lelaki 54 tahun itu merasa hidupnya menjadi lebih tenang setelah lepas dari jeratan narkoba. “Kalau boleh jujur, baru satu tahun ini saya bisa berhenti dari narkoba. Hidup saya jadi lebih ringan, cerah. Saya lebih senang menghadapi banyak hal dalam kehidupan,” kata Tio saat menghadiri acara pemusnahan minuman keras (miras) di Mapolres Jaksel, Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2017).
Lebih lanjut, bintang Surat dari Praha itu mengaku berhenti dari narkoba sejak satu tahun yang lalu setelah menjalani rehabilitasi. “Saya berhasil berhenti keterkaitan dan keterikatan narkoba, saya melalui rehab dan lain-lain,” jelasnya.
Lelaki kelahiran Jakarta 2 September 1963 itupun berharap kehidupannya menjadi lebih baik lagi. “Bayangkan Pak, saya 15 tahun kehilangan banyak hal. Saya mengonsumsi narkoba 15 tahun. Kalau saya sesalkan tiap hari, nggak ada gunanya juga. Saya mungkin lihat masa depan saja, ingin lebih baik,” imbuhnya.
Tujuh bulan setelah pengakuannya itu, Tio kini ditangkap aparat kepolisian karena kasus kepemilikan narkoba.