Entertainment
Selasa, 28 Januari 2014 - 23:40 WIB

BAND INDIE LABEL : SBR Berulang Tahun, 19 Band Indie Label Konser

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas Solo Blues Rock (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Komunitas penyuka dan pemusik beraliran blues dan rok, Solo Blues Rock (SBR), Rabu (8/1/2014) lalu, genap berusia tiga tahun. Demi merayakan hari jadinya, kelompok musik yang mengusung spirit Quality of Minority ini akan menggelar konser di Kepatihan Art Space, Jumat (31/1/2014) pada pukul 15.00 WIB-23.00 WIB.

Konser yang berlangsung selama sehari ini akan melibatkan 19 band indie label pengusung aliran musik blues rok. Ke-19 band indie label itu antara lain Aero Blues, Greta Bavaria, Letter For Angel, Jhonny The Rodwell, Other Side, Scootled, Soloensis, Jollyroger, The Bandit, The Brown, Dirty Cop, Red Band, The Jail Break, Yellow Cab Machine, Sabella Rose, Jungkat Jungkit, Jungle Jam, Sweet Killer, dan Partinies.

Advertisement

Pengurus Solo Blues Rock, Said Abdullah, mengatakan acara ulang tahun ketiga SBR kali ini bakal kembali menjalankan tradisi yang selama ini dilakoni komunitasnya. “Kami gelar acara musik yang melibatkan anggota komunitas. Kali ini ada 19 band yang ikut main,” terang Said saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (27/1/2014).

Said mengutarakan saat ini komunitas penyuka musik blues rok di Kota Bengawan terus tumbuh dan berkembang. “Kami melihat apresiasi publik pada musik blues rok makin baik. Di sisi lain komunitas kami juga terus tumbuh. Awalnya anggota kami baru sekitar 12 band, saat ini sudah 19 band indie yang ikut bergabung,” urainya.

Menurut Said, komunitas SBR terbentuk dari sejumlah anak band indie yang memiliki ketertarikan yang sama pada musik blues rok. “Awalnya pada 2010 lalu kami cuma kumpul-kumpul. Lalu kami tergerak membuat acara blues rok tapi belum ada wadahnya. Pada 2011 kami membuat komunitas SBR,” jelasnya.

Advertisement

Disinggung mengenai spirit Quality of Minority yang diusung kelompoknya, Said mengungkapkan semangat ini lahir dari pergerakan komunitas blues rok yang hingga kini masih menjadi scene minoritas di tengah dominansi aliran musik lain. “Meskipun kami minoritas, tapi soal kualitas [di bidang musik] kami tetap bersaing. Itulah spirit yang terus kami bawa sejak kali pertama berdiri hingga saat ini,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif