Solopos.com, SOLO — Panggung sederhana di halaman depan Rumah Blogger Indonesia di Kelurahan Jajar, Laweyan, Rabu (10/12/2014) malam, dipenuhi muda-mudi. Mereka tengah menonton peluncuran single dari band indie label Solo, Jungkat-Jungkit.
Meski hanya beralas karpet, panggung yang dihiasi lampu di kanan dan kirinya itu memberikan suasana minimalis namun elegan. Dua gitar kayu siap di panggung sebelum acara dimulai.
Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024
Malam itu adalah malam peluncuran single pertama band beranggotakan sepasang kekasih ini. Single berjudul Kuku merupakan sebuah puisi karya Adimas Immanuel dalam buku berjudul Plesir Mimpi.
Setelah mendengarkan hasil rekaman lagu Kuku, penonton diajak menikmati sajian musik blues Jungkat-Jungkit yang digawangi Adis (vokal dan gitar) dan Said (gitar, backing vocal, harmonika). Jungkat Jungkit merupakan band indie yang mengusung musik akustik blues.
Sebelum mengeluarkan single, Jungkat Jungkit kerap mendaur ulang lagu-lagu penyanyi terkenal baik dari dalam maupun luar negeri. Seperti pada malam peluncuran single itu, vocal dan gitar Adis maupun Said mampu menghipnotis penonton dengan lagu lama berjudul New York New York.
Lagu Kuku menceritakan tentang seseorang yang bermasalah dengan kenangan dan trauma. “Tapi ibuku lupa jari-jariku yang lainnya ditumbuhi oleh kenangan.” Demikian salah satu bait lirik lagu Kuku.
Sekeras apa pun usaha untuk melupakan kenangan buruk di masa lalu, kenangan itu akan tetap ada dan panjang seperti kuku. “Satu-satunya cara adalah berdamai dengannya [kenangan buruk] dan menerimanya. Hal tersebut karena kenangan itulah yang membentuk seseorang menjadi dirinya sekarang,” jelas Adis pada jumpa pers malam itu.
Adis yang malam itu memakai baju berwarna merah mengatakan single Jungkat Jungkit akan ada di album mereka yang segera diluncurkan. Meskipun mengusung konsep akustik, tujuh lagu dalam album Jungkat Jungkit terdapat nuansa musik lainnya dari tamborin dan harmonika yang dimainkan Said.
Band yang kerap menggunakan full band pada setiap penampilannya ini yakin single Kuku akan diterima dengan baik di pasaran. Lagu dalam album Jungkat Jungkit di antaranya What Words Cannot Explain, Kuku, dan Jungkat Jungkit. “Lagu What Words Cannot Explain akan dibikin dua versi, akustik dan full band,” papar Adis.
Sementara itu, Manajer Jungkat Jungkit, Bona Sukarno, mengatakan Jungkat Jungkit berbeda dengan band lainnya karena memiliki ciri khas aliran musik blues. “Perjuangan dan proses Jungkat Jungkit sebagai band indie saya yakin mampu bertahan seperti duo lainnya, Endah and Ressa, yang masih digemari sampai saat ini,” tutur dia.