Entertainment
Minggu, 19 Juni 2011 - 06:54 WIB

Barong Vs Kemang, simbolisasi kebaikan dan keburukan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kampung Art (SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Kampung Art (SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Di sebuah kampung yang makmur, sejumlah anak tengah bermain di tengah padang rembulan. Mereka menyanyi sambil menari diiringi musik nan rancak.

Advertisement

Di tengah keasikan bermain, tiba-tiba muncul bola api yang menyerang mereka. Anak-anak dibuat kalang kabut dengan serangan makhluk menyeramkan itu.

“Kemang datang.. Kemang datang… “ begitu teriak anak-anak itu sambil berlarian.

Penggalan cerita tersebut merupakan bagian dari pementasan Barong Vs Kemang yang dimainkan para seniman dari Sanggar Jagat, Kelurahan Jagalan dalam acara Solo Kampung Art 2011 di Villa Park Monumen 45, Banjarsari, Sabtu (18/6/2011).

Advertisement

Malam itu, pementasan Barong Vs Kemang itu diperankan 60 orang. Sebagian besar pemain dalam pementasan ini merupakan anak-anak usia SD hingga SMP.

Dalam pementasan itu, Kemang merupakan simbolisasi kejahatan. Setelah kedatangan Kemang, kampung yang tadinya aman, makmur, dan sentosa itu berubah mencekam dan menakutkan. Warga kampung tidak memiliki daya untuk melawan Kemang.

Warga percaya hanya makhluk bernama Barong yang sanggup mengalahkan Kemang. Dalam kisah ini, Barong digambarkan sebagai seekor naga yang berbulu alang-alang. Makhluk ini memiliki ajudan bernama Kethek Ogleng. Warga berharap pertolongan dari Barong.

Advertisement

Namun sayang, Barong masih tertidur lelap ketika Kemang meluluhlantakkan kampung mereka. Dengan susah payah Kethek Ogleng berusaha membangunkan tuannya. Dengan gaya kocak nan lincah, aksi panggung Kethek Ogleng dalam membangunkan tuannya itu mengundang tawa pengunjung. Akhirnya, Barong pun terbangun dan segera mencari keberadaan Kemang.

“Barong akhirnya bisa mengalahkan Kemang yang ditakuti warga kampung. Kampung itu akhirnya kembali aman dan makmur,” tutur Pembina Sanggar Jagat, Parjiyo Parsik saat ditemui Espos seusai acara.

(Moh Khodiq Duhri)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif