Entertainment
Jumat, 24 Agustus 2012 - 17:32 WIB

Bertamasya Budaya Lewat Anoman Obong

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seniman muda memainkan perannya dalam Sendratari Ramayana di taman Balekambang, Solo, Rabu (22/8). Pagelaran tersebut berjudul "Anoman Obong" serta merupakan salah satu rangkaian acara Bakdan Ing Balekambang 2012. (Daniel Ari Purnomo)


Seniman muda memainkan perannya dalam Sendratari Ramayana di taman Balekambang, Solo, Rabu (22/8). Pagelaran tersebut berjudul "Anoman Obong" serta merupakan salah satu rangkaian acara Bakdan Ing Balekambang 2012. (Daniel Ari Purnomo)

Celoteh anak-anak seusia SD mewarnai pergelaran Sendratari Ramayana di Panggung Terbuka Taman Balekambang, Kamis (23/8) malam. Aksi Anoman beserta pasukan kera dari Kiskenda bikin mereka enggan mengalihkan mata dari panggung. Bersama keluarga, anak-anak yang kebanyakan dari luar kota ini asyik menyimak Anoman Obong yang disajikan Seniman Remaja Sriwedari (Senjasri).

Advertisement

Ya, pentas Sendratari Ramayana malam itu memang menyasar pemudik dan wisatawan luar kota. Seperti Ibu Indra, 42, yang hadir bersama keluarga dari Jakarta. Meski sebelumnya pernah melihat sendratari serupa di Prambanan, ia tetap menikmati suguhan Anoman Obong ala seniman Solo. “Saya pikir kualitas penari di sini lebih baik dari di Prambanan. Kalau panggung dan pemandangannya sih enggak bisa dibandingin ya,” tutur perempuan berjilbab itu.

Dihiasi tata lampu menawan, Anoman Obong tampak bersinar di tengah gelapnya malam. Yang menarik, penonton tak hanya disuguhi kisah pencarian Sinta oleh Anoman. Dengan durasi 90 menit, Senjasri memulai kisahnya dengan Sinta Ilang. Tepuk tangan kerap membahana saat personel Senjasri menyuguhkan keindahan dan atraksi tarinya.

Seperti saat Sang Rama mengejar Kijang Kencana. Rama yang diperankan Irwan Dhamasto sukses menyajikan gerak tari yang trengginas. Drama yang menguras tawa pun kerap dipertontonkan di panggung. Dalam sebuah adegan, Anoman yang diperankan Moko ngambek dengan kera Kiskenda. Layaknya seorang pasangan, mereka pun saling rayu untuk kembali bergandengan. Pisang rebus pun menjadi alat untuk berbaikan.

Advertisement

Irwan Dhamasto yang juga sutradara pentas menyebut sendratari kali ini dibikin lebih padat dan panjang. Pihaknya menggamit kisah Sinta Ilang hingga Anoman Obong agar penonton terpuaskan. Ia berharap, lakon Anoman Obong bukan sekadar menjadi tontonan. “Sikap Anoman yang amanah dengan tanggung jawabnya bisa menjadi contoh positif. Meski harus bertaruh nyawa, Anoman konsekuen dengan ucapannya menyelamatkan Sinta.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif