Entertainment
Selasa, 12 Maret 2024 - 13:55 WIB

Billie Eilish Kenakan Pin Merah di Ajang Oscar 2024, Ini Maknanya

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Billie Eilish. (Instagram @billieeilish)

Solopos.com, SOLO-Musikus wanita Billie Eilish tampak mengenakan pin merah dengan lambang telapak tangan mengelilingi hati hitam, pada busana yang dikenakan di karpet merah perhelatan Oscar 2024, Minggu (10/3/2024) malam waktu Los Angeles, Amerika Serikat, atau Senin (11/3/2024)  pukul 04.44 WIB, seperti disiarkan New York Times. Simak ulasannya di kabar artis ini.

Pin merah tersebut merupakan lambang dari sebuah komunitas beranggotakan pelaku industri hiburan yang membuat surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden, mendesak langkah gencatan senjata di Gaza, yakni Artist4Ceasefire.

Advertisement

Billie Eilish menghadiri acara Oscar 2024 sebagai nomine, sekaligus pemenang dalam kategori Lagu Orisinil Terbaik untuk film Barbie, What Was I Made For, bersama kakaknya Finneas O’Connel mengenakan pin yang sama pada busananya.

Selain itu, selebritas lainnya seperti Mark Ruffalo, Ava DuVernay, Ramy Youssef dan Mahershala Ali juga mengenakan pin yang sama.

Dikutip dari pernyataan Artist4Ceasefire, sedikitnya 400 pelaku industri hiburan turut andil dalam pernyataan bersama tersebut seperti halnya Dua Lipa, Gigi Hadid, Jennifer Lopez dan masih banyak yang lain.

Advertisement

“Kami meminta, sebagai Presiden Amerika Serikat, Anda dan Kongres AS menyerukan segera deeskalasi dan gencatan senjata di Gaza dan Israel sebelum ada korban jiwa lagi. Lebih dari 30.000 orang telah terbunuh selama 5 bulan terakhir, dan lebih dari 69.000 orang terluka – angka-angka yang diketahui oleh siapa pun yang mempunyai hati nurani adalah sebuah bencana besar. Kami percaya semua kehidupan adalah suci, tidak peduli agama atau etnis dan kami mengutuk pembunuhan warga sipil Palestina dan Israel,” demikian disampaikan para artis dalam pernyataan tersebut dikutip dari Antara pada Selasa (12/3/2024).

“Kami mendesak pemerintahan Anda, Kongres, dan semua pemimpin dunia, untuk menghormati semua nyawa di Tanah Suci dan menyerukan serta memfasilitasi gencatan senjata tanpa penundaan – diakhirinya pemboman di Gaza, dan pembebasan sandera secara aman. Setengah dari dua juta penduduk Gaza adalah anak-anak, dan lebih dari dua pertiganya adalah pengungsi dan keturunan mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka. Bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada mereka,” demikian lanjutan dalam pernyataan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif