SOLOPOS.COM - Chyril Cole
Dalam buku autobiografinya, penyanyi Cheryl Cole angkat bicara soal pemecatannya dari The X Factor Amerika Serikat yang dilakukan oleh Simon Cowell.
Cheryl dengan blak-blakan menyebut Simon adalah “orang yang arogan dan pengecut”. Mantan personel Girls Aloud itu menegaskan kebenciannya dengan Simon Cowell, apalagi ketika produser musik itu tidak berani tatap muka saat memecatnya.
Pelantun lagu Call My Name itu sebenarnya sudah lebih dulu menjadi juri di The X Factor Inggris bersama Simon Cowell selama tiga tahun. Baru pada tahun lalu, ajang kontes menyanyi itu dibawa ke AS dengan susunan juri antara lain Simon Cowell, Cheryl Cole, Paula Abdul, dan LA Reid.
Namun, baru beberapa hari proses syuting audisi, Cheryl tiba-tiba dipecat. Banyak yang terkejut akan keputusan tersebut dan bertanya-tanya ada apa di balik itu semua.
Melalui buku autobiografinya, Cheryl menulis, “Dia [Simon] tampak lebih arogan dari biasanya dan mulai bicara dengan kasar kepada para kontestan.”
Cheryl juga menyebutkan komentar pedas Simon yang mengkritik penampilan Cheryl kala itu, yang memakai busana warna oranye dan ungu serta tatanan rambut besar.
Tiga pekan kemudian, Cheryl diminta untuk bertemu dengan produser eksekutif The X Factor dan mendapat kenyataan pahit, bahwa dirinya dipecat. Walaupun begitu, dia tetap menjadi juri untuk acara The X Factor di Inggris. Produser acara itu menyebutkan, logat bicara Cheryl menjadi salah satu faktor pemecatan.
Cheryl mengaku kaget dan kecewa karena bahkan Simon sebagai salah satu kreator acara itu tidak berani bicara langsung. “Saya benci Anda. Saya mengerti Anda adalah seorang pebisnis, dan apa yang saya pelajari adalah bisnis berarti lebih besar dibanding pertemanan,” ujar Cheryl yang sejak lama telah bersahabat dengan Simon.
Akhirnya Cheryl digantikan Nicole Scherzinger dari Pussycat Dolls, yang kemudian hengkang di season 2 serta digantikan oleh Britney Spears dan Demi Lovato.
Cheryl mengatakan akhirnya telah berbaikan dengan Simon, enam bulan setelah insiden itu. Simon juga mengatakan keputusan itu merupakan kesalahan besar dalam hidupnya.
