SOLOPOS.COM - Penampilan Coldplay di San Diego. (Instagram @coldplay)
Solopos.com, SOLO-Grup band asal Inggris Coldplay diperkirakan hingga saat ini telah meraup pendapatan US$617 juta atau setara dengan Rp9,6 triliun (kurs US$1= Rp15.800) dalam penjualan tiket saja untuk tur dunia Music of The Spheres. Padahal tur dunia tersebut masih berlangsung hingga 2024.
Pencapaian band pelantun Clocks ini dalam karier musiknya bukan merupakan suatu hal yang baru. Faktanya band rock and roll ini berhasil mendapatkan penghasilan yang cukup tinggi dalam tour dunianya kali ini. Bertajuk Music of the Spheres, tur dunia ini dimulai pada 8 Maret 2022 dan akan berakhir pada 2 September 2024 untuk album kesembilan mereka, Music of the Spheres.
Kesembilan album Coldplay semuanya memiliki gaya dan tema yang berbeda, namun masing-masing berkontribusi terhadap relevansi Coldplay. Band ini telah berkembang sejak awal, tetapi suara Coldplay konsisten dan vokal Martin langsung dapat dikenali. Hal ini yang membuat band asal inggris ini disukai sejak awal debutnya dan memiliki penggemar yang cukup besar di seluruh dunia.
Hal ini dibuktikan dengan konser tur dunia Music of the Spheres Coldplay langsung sukses sehingga grup band ini bisa meraup pendapatan tinggi. Konser Coldplay ini menjual lebih dari satu juta tiket dalam 24 jam untuk enam tanggal pertama yang diumumkan pada tahun 2021 dan terus memecahkan rekor di seluruh dunia.
Hal ini dibuktikan dengan konser tur dunia Music of the Spheres Coldplay langsung sukses sehingga grup band ini bisa meraup pendapatan tinggi. Konser Coldplay ini menjual lebih dari satu juta tiket dalam 24 jam untuk enam tanggal pertama yang diumumkan pada tahun 2021 dan terus memecahkan rekor di seluruh dunia.
Bahkan, beberapa kota yang akan dijadikan pergelaran konser band yang dipandegani Chris Martin ini mengalami lonjakan perekonomian seperti pendapatan dari sektor transportasi hingga penginapan.
Mengutip predicthq.com pada Minggu (12/11/2023), secara total tiket tur yang terjual habis telah menghasilkan US$617 juta atau setara dengan Rp9,6 triliun (kurs: Rp15.800) dalam penjualan tiket saja sejauh ini.
Grup rock Inggris ini dibentuk pada tahun 1998, dan melanggar norma industri musik, di mana band-band hancur dalam waktu singkat, untuk tetap dominan di dunia musik selama 24 tahun. Mereka telah memenangkan tujuh penghargaan Grammy. Kesembilan album studio mereka menduduki puncak UK Albums Chart, sementara empat di antaranya menduduki puncak Billboard 200.
Mengutip prestigeonline.com pada Minggu (12/11/2023), data Spotify pada Juli 2023 mengungkapkan bahwa band ini memiliki lebih dari 68 juta pendengar bulanan — jumlah ini meningkat empat juta dalam satu bulan.
Coldplay saat ini sedang menjalani tur dunia Music of the Spheres, yang mana mereka akan tampil di kota-kota Asia, termasuk Indonesia, Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok, hingga sisa tahun 2023 dan awal tahun 2024.
Coldplay sukses mendulang pendapatan besar dari tur dunia Music of the Spheres tentu berpengaruh terhadap kekayaan para personelnya. Menurut daftar orang kaya harian Inggris The Times pada Mei 2023, kekayaan bersih Chris Martin adalah GBP 160 juta, atau sekitar US$202 juta. Berdasarkan laporan publikasi tahun 2022, kekayaan bersih Martin meningkat sebanyak GBP 20 juta, atau US$25 juta.
Di sisi lain, kekayaan bersih Coldplay adalah sekitar US$115 juta sesuai perkiraan Forbes pada Juli 2018. Meskipun tidak ada informasi substansial mengenai kekayaan bersih band ini pada tahun 2023, beberapa laporan menunjukkan bahwa kekayaan bersihnya sekarang setidaknya bisa mencapai US$450 juta.
Mengingat perkiraan The Times mengenai pertumbuhan kekayaan Martin dari tahun ke tahun, dapat diasumsikan bahwa kekayaan Coldplay telah meningkat pesat dalam lima tahun sejak Forbes mematok angka kekayaan bersih mereka secara keseluruhan.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Coldplay Raup Pendapatan Rp9 Triliun dari Music Of The Spheres