Entertainment
Kamis, 13 Mei 2021 - 19:00 WIB

Cuitan Gal Gadot Soal Israel-Palestina Ini Tuai Kecaman Warganet

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gal Gadot. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA--PernyataanGal Gadot soal konflik Israel Palestina di akun Twitter dan Instagram terverifikasi rupanya berbuntut panjang. Sang Wonder Woman panen kecaman warganet.

Diberitakan sebelumnya, Rabu (12/5/2021), Gal Gadot mengunggah pernyataan tertulis di medsos terkait rasa duka atas insiden berdarah yang menimpa warga Palestina oleh tentara Israel.

Advertisement

Gal Gadot memulai pernyataan tentang Israel-Palestina tentang hati yang patah diikuti sejumlah pendapat tentang Israel dan Palestina. Setelahnya, sang aktris mendoakan korban perang yang berjatuhan dan disorot media internasional.

My heart breaks. My country is at war. I worry for my family, my friends. I worry for my people [Hatiku hancur. Negara saya sedang perang. Saya mengkhawatirkan keluarga, teman-teman saya. Saya mengkhawatirkan masyarakat saya],” tulis Gal Gadot seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (13/5/2021).

Advertisement

My heart breaks. My country is at war. I worry for my family, my friends. I worry for my people [Hatiku hancur. Negara saya sedang perang. Saya mengkhawatirkan keluarga, teman-teman saya. Saya mengkhawatirkan masyarakat saya],” tulis Gal Gadot seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (13/5/2021).

Aktris kelahiran Israel, 30 April 1985, itu menyebut konflik berabad-abad antara Israel dan Palestina bagaikan lingkaran setan yang tak kunjung berakhir.

Baca Juga: Miss Universe Myanmar Curhat Soal Bekas Luka Operasi Tumor Payudara

Advertisement

Setelahnya, Gal Gadot menyebut negara tetangga yakni Palestina juga berhak mendapatkan hal yang sama yakni rasa aman dan kebebasan. Sebuah doa dilantunkannya.

"Our neighbors deserves the same. I pray for the victims and their families, i pray for this unimaginable hostility to end [Tetangga kita berhak mendapat hal yang sama. Saya berdoa untuk para korban dan keluarga, saya berdoa agar permusuhan tak terbayangkan ini berakhir],” katanya.

Di pengujung pernyataan soal Israel-Palestina, Gal Gadot minta para pemimpin negara segera mencari solusi untuk konflik berdarah ini. Ia percaya, hidup berdampingan tanpa kebencian bukan hal mustahil.

Advertisement

I pray for our leaders to find the solution so we could live side by side in peace. I pray for better days [Saya berdoa agar para pemimpin menemukan solusinya agar kita bisa hidup berdampingan dengan damai. Saya berdoa untuk masa depan yang lebih baik],” pungkasnya.

Sadar bahwa pernyataannya ini berpotensi memantik pro-kontra di jagat maya, Gal Gadot mematikan kolom reply di Twitter dan kolom komentar akun Instagram. Warganet Indonesia hingga luar negeri melontarkan sindiran, nyinyiran, namun ada pula yang memahami kondisi psikologis Gal Gadot sehingga mengeluarkan pernyataan seperti itu. Hal ini lantaran dia pernah tergabung dalam Israel Defence Forces (IDF).

Baca Juga: Mau Bakar kalori Setelah Lebaran? Ini Pilihan Olahraganya

Advertisement

“Selamat Idulfitri semuanya, mohon maaf lahir batin kecuali Gal Gadot,” cuap akun Twitter @salahpraktikan. Sementara @heloonaf membayangkan Gal Gadot ribut dengan Bella Hadid, “Ngebayangin Bella Hadid sama Gal Gadot ribut, entah gimana ya?”

Yang lain melontar sindiran menohok soal peran Gal Gadot di layar lebar yang berbanding terbalik dengan kehidupan sebenarnya. “A fictional hero who lives as a villain in real life (pahlawan film fiksi yang menjelma musuh di kehidupan nyata),” twit @khairulaming.

Warganet yang diduga asal Malaysia, @zamirmohyeidin, berpendapat, “Gal Gadot pernah berkhidmat di bawah Israel Defence Forces (IDF) selama dua tahun dan mempunyai pangkat Sarjan. Tak menghairankan begini kenyataannya.”

Senada dengan @zamirmohyeidin, @e_ratry beropini, “Gal Gadot itu Mantan Prajurit yang Sudah pasti kental dengan Jiwa Corsanya.... Musuh tetaplah Musuh...gitu ndroo...”

 

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif