SOLOPOS.COM - Pertunjukan Dabyud di ISI Jogja, Senin (30/7) malam (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Pertunjukan 'Dabyud' di ISI Jogja, Senin (30/7) malam (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Lima orang penari mengenakan pakaian berwarna pastel bergerak seperti dalam tari balet. Sesekali mereka memperagakan gerakan layaknya kucing sedang menerkam mangsa.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Gerakan mereka menyita perhatian mata pengunjung untuk terus memandang. Pakaian berwarna mencolok yang mereka pakai semakin kontras dengan dukungan sorot lampu panggung yang terus menyinari setiap lekuk tubuh mereka saat menari.

Penggalan tari itu merupakan salah satu bagian dari pertunjukkan tari berjudul Dabyud yang berlangsung di Auditorium Jurusan Tari Institut Seni Indonesia (ISI), Senin (30/7) malam. Tari tersebut merupakan karya Rosa Septiana, mahasiswi yang sedang merampungkan studinya di Jurusan Tari ISI.

Dabyud merupakan suatu kondisi di mana orang sedang mabuk setelah mengonsumsi mushroom (jamur yang tumbuh di kotoran sapi). Pengalaman mengonsumsi mushroom itu juga menjadi salah satu alasan Rosa untuk menjadikannya sebagai sebuah gerakan tari.

“Saya dulu juga pernah mengonsumsi mushroom. Saya pikir kenapa saya tidak mengangkat efek fantasi yang dihasilkan ke dalam tarian,” terangnya kepada Harian Jogja, seusai pementasan.

Menurut Rosa, berbagai efek dihasilkan seusai mengkonsumsi mushroom, di antaranya adalah fantasi dalam melihat suatu objek. Seperti misalnya melihat tanah datar menjadi bergelombang bahkan merasakan sensasi dingin seperti ketika berada di padang salju.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya