Dilarikan ke Rumah Sakit, Begini Kondisi Aktor Legendaris Advent Bangun

Saat ini pihak keluarga mengaku bahwa Advent sudah bisa diajak berkomunikasi.

Solopos.com, JAKARTA – Kondisi Advent Bangun masih terbaring lemah di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Aktor laga tersebut diketahui mengidap gagal ginjal sejak beberapa tahun terakhir.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Saat kondisinya kurang baik tersebut, tersiar kabar bahwa Advent Bangun membutuhkan bantuan darah. Pihak keluarga lantas membantah dan memastikan bahwa pasokan darah yang dibutuhkan Advent telah terpenuhi.

“Kalau butuh darah enggak, transfusinya sudah berjalan dan sudah selesai juga. Enggak karena transfusinya sudah jalan dan kita sudah enggak butuh darah juga,” terang Lois Sinulinga, istrinya.

“Memang ya kalau prosedur di PMI kan gitu ya kalau kita butuh darah dia minta cari pengganti. Sebenarnya keluarga sudah cover. Dia butuh tiga kantong darah. Kebetulan darah bapak O tapi boleh diganti darah apa saja,” sambungnya.

Kendati demikian, Lois Sinulinga tak membantah bahwa kondisi suaminya masih lemah di Rumah Sakit. Aktor berusia 65 tahun tersebut harus menjalani cuci darah dua kali dalam sepekan dan kini menginap di Rumah Sakit Fatmawati.

Foto kerabat saat menjenguk Advent Bangun. (Istimewa/Instagram)

Untuk membantunya pulih, tubuh Advent harus menerima cairan infus namun tidak membutuhkan bantuan pernafasan. Kondisinya lemah karena rutinitas cuci darah yang wajib dilakukan namun tak ada diagnosa penyakit lain yang ditimbulkan.

Saat ini pihak keluarga mengaku bahwa Advent sudah bisa diajak berkomunikasi. Namun ia masih membutuhkan banyak istirahat hingga jam besuk pun dibatasi.

“Sudah bisa [komunikasi] cuma kan memang jam besuknya agak ketat, keluarga juga enggak jadi datang karena saya bilang enggak bisa masuk. Bapak sendiri kalau diajak ngbrol bisa,” kata sang istri.

Kesehatan Advent Bangun diketahui terganggu karena sakit gagal ginjal sejak tahun 2005. Sejak itu, pemain film Krakatau tersebut sudah mengurangi olahraga dan aktivitasnya di dunia hiburan.

“Persisnya kurang tahu ya tapi mulainya itu tahun 2005 tetapi habis masa itu juga sebenarnya masih biasa saja cuma mungkin karena faktor umur juga,” pungkas Lois Sinulinga.