Sebuah eksplorasi gerak tubuh kembali dimunculkan Boby Ari Setiawan. Koreografer asal Klaten ini sedang menyiapkan Aksara Tubuh, repertoar tari yang terinspirasi aksara Jawa. Bersama lima orang penari, Agus Mardiyanto, Sandi Dea, Widya Ayu, Cahwati dan Hafid Ponk, Aksara Tubuh akan pentas perdana di Teater Salihara, Maret mendatang.
Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada
Menurut Boby, Aksara Tubuh coba mengolah tulisan Jawa menjadi media eksplorasi dan ide gerak. Secara sederhana, ia merumuskannya lewat satu huruf yang mewakili satu ragam gerakan. “Kalau ha seperti ini, ca seperti ini. Sehingga di level berikutnya, koreografi sudah tersusun rapi,” ucap Boby sembari menunjukkan gerakan menyerupai aksara Jawa, Senin (30/7/2012), di Taman Budaya Surakarta.
Pendiri Independent Expressions ini mengungkapkan, ketertarikannya dengan aksara Jawa bermula dari banyaknya tulisan khas yang menginspirasi ide gerak. Ia lantas mencontohkan tulisan China dan kaligrafi Arab yang mulai dilirik koreografer asing. “Sementara Aksara Jawa belum pernah ada yang eksplor. Padahal jika dikembangkan, aksara ini bisa menjadi style koreografi yang khas.”
Meski akan banyak penggalian gerak, pihaknya tetap menggamit tari Jawa sebagai basic koreografi. Pentas yang di-setting berdurasi 45-60 menit ini, lanjutnya, juga membebaskan penari untuk menginterpretasi tulisan dalam bahasa tubuh. “Untuk itu, penari harus paham makna tulisan, tak hanya bergerak,” tuturnya.
Sebagai pemanasan, pihaknya akan mementaskan Aksara Tubuh dalam showcase di The Sunan Hotel Solo, 7 September. Boby mengungkapkan, ajang itu rencananya dihadiri pengelola gedung pertunjukan se-Asia. “Rencananya Aksara Tubuh akan dibawa ke sana (keliling Asia). Sebenarnya ada tawaran dari produser asal Singapura untuk mensponsori karya ini. Namun kelanjutannya kami belum tahu.”