SOLOPOS.COM - FASHION LUNCHEON-Model mengenakan busana rancangan Dea Ardyanda dalam gelaran <i>Fashion Luncheon</i><i> di The Sunan Hotel, Solo, Rabu (18/4). Acara itu mengangkat tema Collection Spring-Summer 2012-Hallucination.(Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)</i>

FASHION LUNCHEON-Model mengenakan busana rancangan Dea Ardyanda dalam gelaran Fashion Luncheon di The Sunan Hotel, Solo, Rabu (18/4). Acara itu mengangkat tema Collection Spring-Summer 2012-Hallucination.(Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Imajinasi desainer muda Dea Ardyanda memang luar biasa. Di tangan gadis yang sedang mengambil studi di Instituto Marangoni Paris ini, film gangster dan mafia pun bisa jadi inspirasi busana. Hal itu terekam dalam Fashion & Luncheon bertajuk Spring-Summer 2012 Hallucination di Narendra Restaurant The Sunan Hotel Solo, Rabu (18/4/2012) siang.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

17 busana yang diperagakan model Rory Wardhana menjadi bukti ide-ide liar Dea. “Saya banyak terinspirasi film-film mafia bersetting 60-an, seperti Rock N Rolla karya Guy Ritchie,” ucap Dea sebelum peragaan busana.

Layaknya lingkungan mafia, Fashion & Luncheon siang itu juga dipenuhi aksesoris busana ala tokoh kriminal Italia. Jaket kulit, jas formal hingga topi fedora mewarnai segmen pertama peragaan busana. Dengan sentuhan batik di kemeja dan celana jins, rancangan Dea pun menemukan ciri khasnya.

“Lewat fashion show ini, saya ingin mengubah pakem batik yang terkesan serius menjadi lebih casual,” tutur gadis yang berpengalaman di Solo Batik Fashion 2011 dan Jogja Fashion Week 2011 itu.

Memasuki segmen kedua, gadis kelahiran 13 November 1990 ini mengangkat nuansa gothic dalam busana. Potongan kain yang kadang asimetris menjadikan rancangan itu menjadi lebih elegan dan stylish. “Untuk busana perempuan memang saya bikin sedikit maskulin. Ini sesuai dengan konsep awal busana saya yang unisex, melibas batas gender.”

Menurut Public Relations Manager The Sunan, Retno Wulandari, Dea adalah satu dari sedikit desainer muda yang memiliki sentuhan unik dalam berbusana. “Dea adalah desainer yang potensial dan inspiratif. Kehadirannya menunjukkan bahwa perkembangan fashion di Solo juga menyentuh anak muda, tak hanya generasi matang,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya