SOLOPOS.COM - Ilustrasi penonton mengantre menonton karya-karya Festival Film Solo (festivalfilmsolo.com)

Solopos.com, SOLO–Proses kurasi Festival Film Solo (FFS) 2014 yang dilaksanakan mulai Rabu-Selasa (12-18/3) telah paripurna. Tim kurator telah memilih sebanyak 19 film pendek yang akan berkompetisi di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 7-10 Mei mendatang.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Tim Kompetisi dan Pusat Data FFS, Rabu (19/3), Tim Kurator Kategori Ladrang (umum/mahasiswa) yang terdiri dari Adrian Jonathan Pasaribu, Mikael Johani, dan Makbul Mubarak, telah memilih 11 film dari total 157 film pendaftar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sementara Tim Kurator Kategori Gayaman (pelajar) yang terdiri dari Adrian Jonathan Pasaribu, Fanny Chotimah, dan Makbul Mubarak, telah meloloskan delapan film dari total 45 film pendek untuk bersaing di FFS 2014 mendatang.

Koordinator Kompetisi dan Pusat Data FFS, Kautsar Restu Yuda, mengatakan film yang lolos kurasi ini selanjutnya akan mengikuti tahap penjurian April mendatang. “Kami sudah menghubungi beberapa pengirim film pendek yang lolos dan tidak lolos seleksi kurasi,” terang Restu saat ditemui di Kantor  Sekretariat FFS, Rabu siang.

Film kategori Ladrang Award 2014 (kategori umum/mahasiswa) akan menghadapi juri yang terdiri dari Seno Gumira Ajidarma, Sheila Timothy, dan Hikmat Darmawan. Sementara di kategori Gayaman Award 2014 (kategori pelajar), juri yang dipercaya antara lain Senoaji Julius, Arnellis, dan Steve Pillar Setiabudi.

Secara terpisah, Kurator FFS 2014, Adrian Jonathan Pasaribu, mengatakan dari sejumlah proses kurasi FFS yang melibatkannya, proses seleksi tahun ini yang paling ketat. “Kami melakukan kurasi yang sangat ketat tahun ini. Film yang dikirimkan peserta kami lihat banyak yang menampilkan ambisi dari sisi tema ataupun penggarapan,” jelas Adrian, saat dihubungi solopos.com, Jumat (21/3/2014) sore.

Adrian menjelaskan karya yang dikirimkan peserta FFS 2014 sudah jauh berkembang dibandingkan penyelenggaraan perdananya. “Semuanya sudah tumbuh. Sineas pun sudah mulai tumbuh. Kami juga tidak mau menggunakan kesadaran kurasi empat tahun yang lalu. Tahun ini kami buat yang lebih ketat,” katanya.

Melihat banyaknya kompetisi film pendek yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, lelaki yang dikenal sebagai salah satu kritikus film yang tergabung di Film Indonesia ini mengatakan posisi tawar FFS 2014 masih menjanjikan. “Kalau ingin melihat terobosan, inovasi, dan kesadaran, datanglah ke FFS,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya