Festival Seni Budaya Prancis Hadir di Jogja dan Solo

Ilustrasi (reuters)

JOGJA—Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui Institut Francais Indonesia (IFI) kembali menggelar Le Printemps Francais 2013 atau festival seni dan budaya Prancis. Festival yang telah sembilan kali dilaksanakan ini akan digelar di 13 kota seluruh Indonesia.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Program IFI tersebut akan diadakan di kota Bali, Balikpapan, Bandung, Jakarta, Kudus, Makassar, Malang, Medan, Purwokerta, Semarang, Solo, Surabaya dan Jogja.

“Khusus Kudus, Makassar, Malang dan Solo baru tahun ini dilangsungkan karena kami ingin memperkenalkan budaya Prancis secara luas,” kata Xavier Richard, Direktur IFI Jogja saat konfrensi pers di Phoenix Hotel,Kamis (2/5).

Festival seni dan budaya Prancis 2013 menyuguhkan  enam program acara yang cenderung beragam dan  berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurut Xavier, program yang disuguhkan ini disesuaikan dengan minat warga Jogja saat ini. “Program yang kami pilih ini telah kami pilah sesuai dengan keinginan masyarakat Jogja,” terangnya.

Adapun enam program acara dalam festival seni dan budaya Prancis mulai dilangsungkan dari 15 Mei sampai 23 Juni. Printemps Francais 2013 akan diawali dari konser kelompok musik klasik Quatuor Mandred Schuber. Kelompok quartet ini berkonstrasi pada karya karya romantis dan reportoar awal abad kedua puluh. Seperti karya dari Mozart, Chausson, Berg, Schoenberg, Berg dan masih banyak lagi.

Selanjutnya pada tanggal 24 Mei akan tampil grup band beraliran Jazz asal Prancis bernama Limousine. Band ini diampu oleh empat musisi jazz dan aktifis musik independen Prancis. Kelompok ini menciptakan instrumental jazz dan pop yang kontemplatif.

“Kehadiran kelompok ini sangat penting dalam festival ini karena saat ini perkembangan musik jazz di Jogja sangat cepat. Sehingga diharapkan band Jogja bisa belajar dengan kehadiran mereka. Begitu juga sebaliknya,” imbuh Xavier Richard.