Entertainment
Kamis, 3 Juli 2014 - 02:16 WIB

FESTIVAL WAYANG BOCAH 2014 : Festival Wayang Bocah Tularkan Regenerasi ke Luar Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Festival Wayang Orang Bocah di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, 2011 silam. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Pergelaran Festival Wayang Bocah Kota Solo 2014 bakal kembali hadir di Gedung Wayang Orang Sriwedari, 13-14 Agustus 2014 mendatang. Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya yang hanya melibatkan sanggar seni asal Solo, menginjak dua dasawarsa penyelenggaraannya, ajang regenerasi seni tradisional tersebut turut menggandeng peserta dari luar daerah.

Peserta asal Solo yang akan mengikuti festival tahunan ini terdiri dari Sanggar Metta Budaya, Sanggar Tari Soerya Soemirat GPH Herwasto Kusumo, Sanggar Sono Puspa Budaya, Sanggar Sarwi Retno Budaya, Sanggar Eka Santi Budaya, Sanggar Krida Budaya, dan Sanggar Galuh Art.

Advertisement

Sementara penampil wayang bocah asal luar kota akan menghadirkan Sanggar Kusuma Aji (Klaten), Sanggar Sarotama (Karanganyar), dan Sanggar Ludira (Wonogiri).

Ketua Penyelenggara Festival Wayang Bocah Kota Solo 2014, Vero Ekowati, menjelaskan inovasi yang dibuat Pemkot Solo kali ini ingin menggandeng pilar penyangga kesenian daerah di luar Kota Bengawan. “Kali ini festival sengaja dibuat berbeda. Sanggar seni dari daerah di sekitar Solo akan dilibatkan. Biar regenerasi bisa menular ke daerah di luar Solo,” jelas Eko, saat berbincang dengan Solopos.com di Kantor Disbudpar Kota Solo, Rabu (2/7/2014).

Eko menjelaskan tema yang diusung pada penyelenggaraan kali ini adalah Wayang sebagai Tuntutan Kautaman. Sedangkan tim pengamat yang akan menilai jalannya festival terdiri dari Wahyu Santoso Prabowo (akademisi asal ISI Solo), Bambang Irawan (budayawan), dan Nanik Subroto (seniwati senior wayang orang).

Advertisement

“Tiap peserta terdiri dari 25-30 orang. Mereka diberikan kesempatan tampil maksimal 45 menit dengan materi lakon Mahabarata, Ramayana, atau carangan. Penghargaan akan diberikan kepada penampil putri terbaik, penampil putra terbaik, dan kelompok terbaik,” terangnya.

Disinggung mengenai pementasan di luar gedung wayang orang seperti penyelenggaraan sebelumnya, Eko mengutarakan kali ini pentas eksibisi ditiadakan. “Tahun ini kami fokus pentas di dalam gedung wayang orang. Karena jadwal agenda budaya Agustus mendatang sudah cukup padat,” pungkasnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif