SOLOPOS.COM - Ilustrasi poster film 2014 (Cicak2.com)

Film baru yang akan hadir di layar lebar Indonesia adalah 2014.

Solopos.com, SOLO – Dunia perfilman Indonesia kedatangan film baru garapan sutradara Hanung Bramantya berkolaborasi dengan sutradara Rahabi Mandra, bertajuk 2014.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Dilansir Metrotvnews, Selasa (17/2/2015), film baru 2014 ini akan diputar di sejumlah bioskop Indonesia pada Kamis (26/2/2015) mendatang.

Film 2014 tersebut mengangkat tema politik dan isu seputar korupsi, dengan mengadopsi latar situasi pemilihan presiden di 2014. Kabarnya, proses produksi 2014 menghabiskan dana sekitar Rp7 miliar.

Penggarapan film 2014 ini melibatkan pemain film Ray Sahetapy, Rudy Salam, Donny Damara, Rizky Nazar, Donna Harun, Maudy Ayunda, Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, dan Akri ‘Patrio’. Dilansir Detik, Selasa lalu, film 2014 ini sebenarnya sudah siap ditayangkan pada 2014, namun baru mendapat jadwal penayangan di 2015 ini.

Sinopsis “2014”
Bagas Notolegowo yang diperankan oleh Ray Sahetapy dan Faisal Abdul Hamid yang diperankan Rudy Salim, mencalonkan diri sebagai presien. Bagas digambarkan sebagai politikus yang sangat menentang korupsi. Sikap beraninya, membuat Bagas justru terjebak dalam konspirasi politik jahat. Sementara itu, lawannya, Ray memanfaatkan situasi Bagas yang terjepit oleh skandal politik dengan mengatur strategi untuk merebut suara Bagas.

Di sisi lain, Jusuf Syahrir yang diperankan Deddy Sutomo yang masih menjabat sebaga Presiden RI tidak mampu berbuat banyak untuk mengendalikan kekacauan politik di Indonesia.

Situasi politik yang memanasa, tak ayal menyeret Ricky Bagaskoro, anak Bagas Notolegowo, yang diperankan oleh Rizky Nazar, untuk turut andil dalam aksi penyelamatan ayahnya. Akan ada sejumlah akting baku hantam dan penembakan antara Iptu Astri dan Satria yang masing-masing diperankan oleh Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto.

Poster Film 2014 (Cicak2.com)

Poster Film 2014 (Cicak2.com)

Melalui film 2014 ini, Hanung berharap kaula muda tidak alergi dengan isu-isu politik, serta berani mengawal kepemimpinan presiden dan tidak sekadar memilih.

“Agar anak muda mengawal, bukan hanya sekadar memilih. Saya lihat, tahun 2014 itu anak muda aktif sekali di politik, bukan cuma Indonesia, tapi di seluruh dunia,” jelas Hanung pada Detik, seusai Press Screening di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/2/2015).

Film 2014 yang diproduksi Rumah Produksi Dapur Film dan Mahaka Pictures ini, dipandang cukup berani menampilkan isu politik di tengah polemik KPK versus Polri yang belum tuntas. Film tersebut seolah ingin mengajak penontonnya untuk berpikir dengan baik, tentang orang-orang di balik pemilihan presiden dan siapa yang berwewenang di proses kepemimpinan tiap presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya