SOLOPOS.COM - Poster Film 3 (Istimewa)

Film baru berjudul 3 akan segera tayang di bioskop Tanah Air.

Solopos.com, SOLO – Rumah produksi perfilman Indonesia kembali membuat karya terbaru berupa film laga berjudul 3 (Tiga). Film yang mengambil latar belakang kondisi Ibu Kota Jakarta di masa depan itu diprediksi akan booming seperti film action The Raid 1 dan 2.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, film 3 yang diproduksi MVP Pictures (Multivision Plus) dan FAM Productions itu menceritakan tentang persahabatan, persaudaraan, dan drama keluarga.

Setting film berupa kondisi Jakarta pada 2036 dengan berbagai perubahannya setelah perang saudara dan pembantaian kaum radikal yang berakhir dengan revolusi pada 2026.

Saat itu, negara sudah kembali damai dan sejahtera. Hak asasi manusia pun menjadi segalanya di zaman itu. Bahkan, penggunaan peluru tajam sebagai senjata menjadi sesuatu yang ilegal.

Aparat keamanan hanya menggunakan peluru karet untuk menangkap penjahat dan teroris yang masih tersisa.

Namun, ada satu hal yang membuat aparat dilema. Beberapa kelompok radikal kembali bangkit dan berjuang untuk mengganti wajah demokrasi sehingga aparat mengandalkan kemampuan bela diri yang tinggi untuk menumpas para penjahat.

Di dalam cerita itu, Alif (Cornelio Sunny), Lam (Abimana Aryasta), dan Mim (Agus Kuncoro) adalah tiga sahabat dari satu perguruan silat yang dibesarkan bersama di Padepokan Al-Ikhlas.

Saat menginjak dewasa, mereka menjalani kehidupan masing-masing sesuai impiannya.

Alif memiliki perilaku yang lurus dan keras sehingga memilih menjadi aparat negara. Ia memiliki misi membasmi semua bentuk kejahatan dan mencari para pembunuh kedua orangtuanya.

Lam yang memiliki sikap tenang memilih menjadi seorang jurnalis. Ia ingin menyebarkan kebenaran dan menjadikan dirinya mata dari rakyat.

Sementara, Mim yang bijak memilih mengabdi menjadi pengajar dan menetap di padepokan.

Suatu ketika, mereka dipertemukan kembali setelah terjadi kekacauan pasca ledakan bom di sebuah kafe. Alif yang menyelidiki kasus itu menemukan bukti-bukti mengarah pada keterlibatan Mim beserta anak-anak padepokan. Ia pun harus menghadapi sahabatnya sendiri dan menghancurkan padepokan itu.

Lam yang mengetahui kondisi itu berusaha mencari titik temu demi menghindari kehancuran yang lebih parah. Meskipun harus bertentangan dengan sahabatnya, Mim memilih untuk mengorbankan jiwanya dalam mempertahankan padepokan.

Inti dari cerita film ini adalah bagaimana seseorang memandang permasalahan dari tiga kacamata yang berbeda. Kacamata Alif sebagai penegak hukum, kacamata Lim sebagai seorang jurnalis, dan Mim sebagai seorang ulama.

Film karya terbaru sineas Anggy Umbara ini didominasi adegan laga, dengan latar belakang gedung bertingkat yang modern, dan visualisasi seperti film action Hollywood. Dari konsep itu, sang pembuat film optimistis film 3 bisa meraup animo penonton seperti The Raid.

Bagi penggemar film laga yang ingin menyaksikan cerita selengkapnya, film itu akan ditayangkan serentak di bioskop Indonesia mulai 1 Oktober 2015.

“Film ini konsepnya hampir sama dengan The Raid yang didominasi adegan laga. Di dalam trailer-nya memang tercantum penayangannya bulan ini, tetapi realisasinya mulai ditayangkan 1 Oktober,” kata Marketing Executive Platinum Cineplex Hartono Mall Solobaru, Danang Prabowo, saat dihubungi, Senin (21/9/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya