Entertainment
Senin, 9 Desember 2013 - 21:50 WIB

FILM BARU : 99 Cahaya di Langit Eropa Laris Manis

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster 99 Cahaya di Langit Eropa (Uniqpost.com )

Solopos.com, SOLO — Publik Solo rupanya mempunyai pendapat yang sama dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dalam menilai film 99 Cahaya Di Langit Eropa. Pada penayangan perdananya di Jakarta, Jumat (29/11/2013), SBY memuji film besutan Guntur Soeharjanto itu sebagai karya seni yang luar biasa. Di Solo, setelah penayangan perdananya, 99 Cahaya Di Langit Eropa sudah ditonton ribuan orang.

Eri, salah satu penonton film itu, saat berbincang dengan Solopos.com di Grand 21, Solo Grand Mall (SGM), Sabtu (7/12/2013) lalu, mengaku terkesan. Wanita berjilbab ini menilai film yang diadaptasi dari novel karya Hanum Salsabila Rais dan Rangga Almahendra itu mengungkapkan sisi lain dari sosok seorang muslim dengan prespektif yang berbeda. Film ini menyuguhkan indahnya hidup bertoleransi. Adegan yang paling disukainya adalah ketika tokoh Fatma Pasha (Raline Shah) membalas hinaan dari orang lain saat tengah menikmati kopi dan roti di sebuah kafe, dengan membayar semua makanan orang tersebut.

Advertisement

Meski terkesan, Eri merasa kurang sreg dengan ending film dengan pemeran utama Acha Septriasa (sebagai Hanum) dan Abimana Aryasatya (sebagai Rangga) ini. “Ya soalnya film ini bersambung. Jadi kurang suka. Sebaiknya sih enggak usah dibocorkan dulu kalau ada sekuel keduanya. Tapi keseluruhan sih bagus banget, menyentuh sekali,” ujar Eri.

Tingginya antusiasme publik Solo untuk menyaksikan film 99 Cahaya Di Langit Eropa setidaknya terlihat di Grand 21. Di bioskop yang dominan menyajikan film produksi Nasional ini, film yang menceritakan perjalanan Hanum dan Rangga di Eropa tersebut ditonton hampir 1.500 orang. Manager Grand 21, Sriyono, mengutarakan animo masyarakat untuk menonton film ini cukup tinggi.

“Kamis [5/12/2013] kami masih tayang di satu studio. Melihat tingginya minat masyarakat Solo untuk menonton film ini, kami membuka dua studio berkapasitas 229 tempat duduk dan 184 tempat duduk, sejak Jumat [6/12/2013] lalu. Film ini jadi film Indonesia yang cukup laris setelah Manusia Setengah Salmon,” terangnya, ketika berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Advertisement

Namun tidak di semua bioskop film 99 Cahaya Di Langit Eropa laris manis. Pengelola bioskop XXI Solo Square, Bambang Rahmat Widodo, mengatakan peminat film dengan latar belakang Austria dan Prancis ini masih kalah dibandingkan sejumlah film produksi Hollywood yang tayang di Solo. “Kebanyakan penonton masih berminat film Hollywood. Selama empat hari penayangan, jumlah penonton kami baru 500 orang,” jelas Bambang, kepada Solopos.com, Minggu (8/12/2013).

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif