SOLOPOS.COM - Poster Komedi MOderen Gokil. (Istimewa/Facebook)

Film baru komedi dan horor masih menjadi andalan film produksi Indonesia.

Solopos.com, SOLO – Kontras dengan film impor yang tampil dengan beberapa genre, film Indonesia agaknya masih belum berhasil move on. Genre horor dan drama komedi masih jadi andalan, termasuk di awal kwartal keempat 2015 ini.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

September ini, tiga film horor: Demona karya Rizal Mantovani, Hantu Kuburan Tua besutan Nayato Fio Nuala dan film horor komedi Miemien Hantu Posesif bikinan Chiska Dhoppert rilis berbarengan. Ceritanya masih mengikuti alur klasik: sekelompok anak muda yang piknik bersama di tempat angker dan bertemu hantu yang menteror.

Demona mengisahkan sekelompok remaja yang memilih menginap di sebuah vila tua untuk merayakan ulang tahun Demona, salah satu anggota geng itu yang berprofesi sebagai model. Mereka pun melakukan ritual yang berujung munculnya arwah penasaran yang menghabisi sekelompok remaja itu satu persatu.

Sementara Hantu Kuburan Tua mengisahkan sekelompok remaja yang mengalami kecelakaan saat akan piknik. Mereka pun terpaksa menginap di sebuah rumah tua. Di sana, mereka bermain ritual memanggil hantu yang berujung pada teror makhluk halus, klise!

Hanya Chiska yang menawarkan pendekatan sedikit berbeda dengan genre horor komedi romantis, tapi lagi-lagi genre film Indonesia yang satu ini tak menawarkan kebaruan. Pada 2011 lalu Chiska sempat membuat film bergenre serupa Poconggg Juga Pocong yang diadaptasi dari novel berjudul sama.

Film ini mengisahkan kisah cinta novelis dengan Miemien, hantu cantik berambut oranye. Dia pun harus memilih antara cintanya dengan manusia atau dengan makhluk halus.

Humor Di tengah Horor
Untungnya, di tengah sergapan film hantu, ada dua genre film Indonesia lain yang diputar. Yang pertama adalah film Komedi Moderen Gokil dan film biopik Jenderal Sudirman. Tak perlu lagi dijelaskan, seperti judulnya, Komedi Modern Gokil (KMG) adalah film komedi yang berusaha memantik tawa penonton.

Dilansir cinema21.com, KMG dibintangi oleh komik jebolan Stand Up Comedy Indonesia, Dodit Mulyanto dan Boris Bokir. Sang juri, Indro Warkop ikut juga menjadi bintang. Ketiganya memerankan karakter bernama sama dengan panggilan masing-masing.

Ceritanya bisa dibilang mirip film-film Warkop era 80-90an dengan latar kos-kosan di Jakarta. Intriknya pun tak beda jauh dengan berbagai kejadian yang terbilang aneh. Alkisah, Boris dan Dodit menjadi penghuni rumah kos tante Maya, istri om Indro. Di rumah kos itu Boris dekat dengan perempuan penghuni kos lainnya, Sasha yang merupakan sahabat putri Maya dan Indro, Karin.

Karena merasa biaya hidup terlalu mahal, Boris dan Dodit terpaksa mencari pekerjaan sampingan dan diterima di sebuah biro detektif. Setelah serangkaian latihan, mereka pun siap menjalani misi pertama: menyelidiki kasus perselingkuhan Indro atas pesanan Maya.

Kemiripan dengan kisah Warkop tak hanya dari alur ceritanya saja. Komedi gaya slapstick juga banyak dipakai di film ini. Agak kontras dengan gaya komedi stand up comedy yang kebanyakan menuntunt penikmatnya untuk berpikir sebelum tertawa.

Nah, walaupun pilihannya tak banyak, film-film di atas mungkin bisa jadi alternatif hiburan. Setidaknya kita bisa sedikit bersantai dengan film-film Indonesia yang ada sekaligus mengapresiasi film produksi dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya