SOLOPOS.COM - Foto Ray Sahetapy yang sedang proses shooting Captain America Civil War, di Atlanta (Path.com/@joshualeonheart)

Film Captain America 3 yang mengusung tajul Civil War memilih aktor kenamaan Indonesia, Ray Sahetapy, menjadi salah satu karakter di film tersebut.

Solopos.com, SOLO – Artis senior Ferene Raymond Sahetapy, 58, dikabarkan turut beradu akting di film action Captain America: Civil War. Berita ini membuat lini massa di media sosial Twitter heboh.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Pantauan Solopos.com, Jumat (24/4/2015) malam, tanda pagar (tagar) atau hashtag #CivilWar dan kata kunci ‘Ray Sahetapy’ menjaditrending topic.

Sebagian pengakses Internet atau netizen menginformasikan, Ray Sahetapy, aktor yang lahir pada 1 Januari 1957 tersebut menjadi salah satu pemain di film aksi yang menurut para penggemarnya sangat bergengsi. Bahkan, ada netizen yang turut berbangga karena menganggap Ray sebagai aktor Indonesia yang mampu go international.

“Ray Sahetapy adalah salah satu pemeran di Capt. America: Civil War? Coolness!” tulis @aMrazing.

Kabar tentang keikutsertaan Ray Sahetapy di Captain America: Civil War, diumumkan akun @SoloBioskop dan ?@CDOnlineRadio. Dalam kesempatan yang sama, dua akun tersebut juga menginformasikan tentang jadwal penayangan film tersebut, yaitu pada 6 Mei 2016 mendatang.

Captain America 3 berjudul resmi Captain America III: Civil War. Kepada wartawan yang menghubunginya lewat pesan singkat, Sabtu (25/4/2015), Ray Sahetapy mengatakan sedang di Atlanta, AS. Senin (27/4/2015) dan Selasa (28/4/2015) mulai syuting, katanya

Mantan suami Dewi Yull itu tak membocorkan peran apa yang ia dapat di film yang jadi bagian jagat sinema Marvel (Marvel Cinematic Universe) itu. Ia berjanji akhir bulan ini, saat kembali ke Tanah Air, bakal bicara soal perannya.

Bagi masyarakat Indonesia, Ray Sahetapy jelas bukan pilihan yang salah. Ia sudah membintangi lebih dari 70 film layar lebar dan sudah berkarier sebagai aktor sejak 1980 lewat film Gadis.

Biografi singkatnya di laman filmindonesia.or.id seperti dikutip Liputan6.com, Senin (27/4/2015) menyebut Ray Sahetapy sudah tujuh kali dapat unggulan piala Citra FFI, sebagai pertanda ia bukan aktor sembarangan. Ray juga orang teater dan dekat dengan maestro film dan teater Teguh Karya.

Film yang dibintangi Ray merentang berbagai genre dari drama, komedi hingga horor. Dari yang bermutu dan jadi kanon perfilman kita macam Secangkir Kopi Pahit dan Noesa Penida, hingga horor murahan macam Terowongan Casablanca dan Eyang Kubur.

Sineas mainstream Hollywood mungkin baru mengenal wajahnya lewat The Raid (2011). Di film itu, Ray Sahetapy berperan sebagai Tama, gembong penjahat yang markasnya diserbu polisi.

Kritikus film Hollywood terkesan dengan akting Tama. Sebuah situs yang jadi panutan film buff, Aintitcool, saat mengulas The Raid menyebut Ray sebagai “Benicio del Toro-nya Indonesia.”

Ini artinya dalam penglihatan pengamat film di Hollywood, pria asal Donggala, Sulawesi Tengah itu seorang aktor watak yang piawai berakting jadi penjahat. Wajahnya memang sedikit mirip Benicio del Toro.

Jalan Ray ke Hollywood hanya lewat satu film: The Raid. Beredar di AS, film itu masuk ke ranah mainstream penikmat film negeri Paman Sam. Dari situ otomatis bintang-bintangnya ikut terangkat.

Ray Sahetapy adalah alumni The Raid paling akhir yang berkiprah di Hollywood pasca Joe Taslim (Fast and Furious 6) dan Iko Uwais (Man of Taichi). (Sutradara The Raid, Gareth Evans kini juga sedang menyutradarai film Hollywood pertamanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya