SOLOPOS.COM - Salah satu adegan film Fifty Shades of Grey (telegraph.co.uk)

Film kontroversial Fifty Shades of Grey tak akan ditayangkan di Indonesia karena diyatakan tak lolos sensor.

Soloposcom, LOS ANGELES – Film terbaru Dakota Johnson, Fifty Shades of Grey, gagal masuk Indonesia. Lembaga Sensor Film (LSF) tidak meloloskan film yang diadaptasi dari novel erotis E.L. James.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Seperti dilansir kantor berita Antara, Jumat (6/2/2015), Fifty Shades of Grey dianggap terlalu banyak menampilkan adegan yang tak sesuai dengan kriteria lolos sensor LSF.

Menurut UU No. 33/2009, ‘sensor film’ diartikan sebagai kegiatan penelitian, penilaian, dan penentuan kelayakan film dan iklan film untuk dipertunjukkan kepada khalayak umum. Menurut situs Lembaga Sensor Film (LSF), dalam melakukan penyensoran, setiap anggota LSF telah terpateri empat elemen dasar yang telah ditetapkan oleh PP. No. 7/1994.

Film Fifty Shades of Grey dinyatakan tidak bisa memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Hal inilah yang membuat Fifty Shades of Grey tak boleh ditayangkan.

Selain LSF, kabar ini juga diumumkan United International Pictures Indonesia (UIP) selaku distributor resmi film Fifty Shades of Grey. “Film Fifty Shades of Grey tidak akan ditayangkan di Indonesia karena tidak sesuai dengan kriteria penyensoran. #FiftyShades,” tulis akun Twitter UIP.

Film Fifty Shades of Grey sebenarnya juga menuai banyak kontroversi di luar negeri. Excecutive Director Morality In Media, Dawn Hawkins, memprotes film ini dikategorikan sebagai tontonan Remaja atau R oleh distributornya.

“Film itu punya tema seksual yang kuat. Ada tema BDSM [kekerasan saat melakukan aktifitas intim] di film itu. tidak cukup jika hanya dengan ‘R’,” tegas Hawkins seperti dilansir Aceshowbiz, Rabu (14/1/2015) lalu.

“Ada unsur ketidaksetaraan terhadap perempuan, dialog tentang seks, perilaku yang tidak biasa, pose telanjang. Ditambah lagi unsur kekerasan seksual yang tidak mungkin ditonton anak-anak meskipun didampingi orang tuanya,” tambah Hawkins.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya