Entertainment
Minggu, 28 Desember 2014 - 11:30 WIB

FILM KONTROVERSIAL : The Interview Tak Bisa Ditonton dari Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kim Jong Un dalam film The Interview (telegraph.co.uk)

Film kontroversial The Interview ternyata tak bisa sembarangan diakses. Sony hanya mengizinkan alamat protokol internet (IP) Amerika Serikat (AS) saja untuk dalam melihat video itu.

Solopos.com, NEW YORK – Film kontroversial The Interview akhirnya dirilis Sony Pictures Entertainmet via Youtube, Netflix, dan situs khusus, seetheinterview.com. Sayangnya, tak semua negara bisa mengakses film ini secara bebas.

Advertisement

Indonesia jadi salah satu negara yang tidak bisa menyaksikan film kontroversial ini.

Sony sebelumnya mengumumkan film ini akan dirilis via Youtube dengan tautan yang dijalankan oleh situs kernel.com.

Film ini bisa diakses melalui Youtube versi komputer pribadi (PC) maupun smartphone, Micrsosoft Xbox dan secara khusus ditayangkan di seetheinterview.com.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, tayangan streaming film ini ternyata tak dapat diakses di Indonesia. Ketika di klik tautan menuju video itu, maka akan muncul peringatan, “This video is not available in your country.”

Tidak hanya di Youtube, pesan seperti itu juga terlihat di beberpa situs yang menyediakan streaming The Interview.

Di AS sendiri, film The Interview bisa dinikmati dengan cara menyewa seharga US$5,99 atau sekitar Rp75 ribu selama 48 jam. Film ini juga dapat dibeli dengan harga US$15 atau sekitar Rp 190 ribu.

Advertisement

Film yang di tayangkan pada Rabu (24/12/2014) sore waktu AS itu adalah film satir karya Seth Rogen dari Sony.

The Interview bercerita tentang upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un oleh dua wartawan yang direkrut sebagai agen intelijen Amerika Serikat, CIA.

Karena film tersebut, pihak Korea Utara dituduh melakukan peretasan terhadap Sony Pictures. Kerugian Sony diprediksi mencapai Rp1,2 triliun akibat tindakan peretasan tersebut.

Meski begitu, Korea Utara berulang kali melontarkan bantahan, meskipun juga memuji kelompok yang melakukan peretasan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif