SOLOPOS.COM - Teaser Batman v Superman. (Youtube.com)
Film terbaru Batman v Superman menuai banyak kritik.
Solopos.com, LOS ANGELES – Film superhero DC Comics, Batman v Superman: Dawn of Justice, tak berhasil membuat kritikus kagum. Film ini dinilai terlalu banyak kekurangan.
Film berdurasi 151 menit ini dikrikit habis oleh sejumlah media di Amerika Serikat (AS). Salah satu yang paling sering mencuat adalah kisah rivalitas Batman dan Superman yang dinilai tidak kuat.
Di film itu, penonton akan disajikan dengan pertarungan hebat antara Superman dan Batman serta kegilaan Lex Luthor membangkitkan kembali Jenderal Zod. Namun sayangnya, perkelahian antara Superman dan Batman dirasa oleh sejumlah kritikus terlalu hambar dan tanpa alasan kuat.
“Ini seharusnya menjadi film superhero paling apik yang pernah dibuat,” tulis The Daily Beast, Rabu (24/3/2016). “Namun sebaliknya, terdapat sebuah klise dimana dua jagoan bertarung tanpa alasan yang kuat sama sekali.”
Sedangkan, The Hollywood Reporter menyebut film yang dibintangi oleh Henry Cavill ini lebih memaksa dan tak seru sama sekali. Begitupun dengan Vox.com yang mengatakan film ini lebih pada sebuah film kriminal melawan penggemar komik DC sendiri.
Meski banjir kritik, namun penampilan Ben Affleck sebagai Batman dan Gal Gadot sebagai Wonder Women mendapatkan banyak pujian. Ben dianggap berhasil memainkan emosi penonton dengan kemarahannya terhadap kehancuran yang dilakukan oleh Superman.
“Ben Affleck sebagai Batman sangat menyedihkan, fasis dan main hakim sendiri seperti karakter yang ditunggu oleh penggemar,” tulis BBC. “Gal Gadot luar biasa sebagai Wonder Women, sebuah tendangan yang pas dalam film,” tulis The Rolling Stone.
Sementara itu, dari keseluruhan Batman v Superman: Dawn of Justice memang masih dianggap lebih baik dari film pendahulunya Man of Steel. Namun sayangnya, film andalan DC untuk proyek DC Extended Universe ini masih di bawah trilogi Batman milik Christopher Nolan.