Entertainment
Selasa, 5 September 2017 - 12:15 WIB

Film Wiji Thukul Sabet Penghargaan Internasional di Bulgaria

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemeran Wiji Thukul dalam film biopik Istirahatlah Kata-Kata, Gunawan Maryanto (kanan), bersama pemeran sahabat Wiji bernama Ida, Melani Subono, berpose setelah acara nonton bareng (Nonbar) di Bioskop 21 Solo Grand Mall, Senin (30/1/2017) malam. (JIBI/Solopos/Ika Yuniati)

Film Istirahatlah Kata-Kata mendapat penghargaan internasional.

Solopos.com, LONDON — Satu lagi karya anak bangsa mendulang prestasi di luar negeri. Film Istirahatlah Kata-Kata yang mengisahkan Wiji Thukul, penyair dan aktivis yang menjadi buron Pemerintahan Orde Baru yang sampai kini tak tahu rimbanya, meraih penghargaan khusus pada Festival Film Internasional Love is Folly di Kota Varna, Bulgaria.

Advertisement

Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Sofia Nurul Sofia, Selasa (5/9/2017), mengungkapkan 102 film ditayangkan pada festival yang merupakan salah satu terbesar di Balkan sejak 25 Agustus hingga 3 September 2017.

Dia menjelaskan penghargaan yang diterima Istirahatlah Kata-Kata yang diproduseri Yulia Evina Bhara dan Anggi Noen adalah penghargaan kedua tertinggi setelah Grand Prix Award.

Panel juri internasional memberi penghargaan kepada pemenang festival lain The Citizen dari Hungaria yang memenangkan Penghargaan Utama Grand Prix Aphrodite. Selain itu Pemeran Utama Wanita Terbaik dimenangkan Rimma Zyubina untuk film The Nest of the Turtledove dari Ukraina dan untuk Pemeran Utama Pria Terbaik dimenangkan Konu lewat Wedding Dance dari Turki.

Advertisement

Keikutsertaan film Indonesia dalam festival ini adalah hasil kerja sama KBRI Sofia dengan Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud yang bertujuan mendukung sineas Indonesia bersaing pada tingkat global.

Film pilihan Indonesia diputar dalam segmen khusus Indonesian Panorama, meliputi film Nokas, Athirah, Salawaku, Emma, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, dan Kejarlah Daku Kau Kutangkap.

Menurut Sekar Ayu Asmara, kurator dari Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, pemilihan film untuk ikut serta dalam kompetisi ini salah satu diantaranya karena cerita Wiji Thukul dapat terjadi pada siapa saja sehingga wakil dari bangsa lain pun bisa merefleksikan isi ceritanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif