SOLOPOS.COM - Anggota Forum Musik Tembi (foMbi) berkumpul bersama untuk membahas perkembangan musik, Senin (15/10/2012) di Tembi Rumah Budaya. (Garth Antaqona/JIBI/Harian Jogja)

Anggota Forum Musik Tembi (foMbi) berkumpul bersama untuk membahas perkembangan musik, Senin (15/10/2012) di Tembi Rumah Budaya. (Garth Antaqona/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA—Akibat porsi yang tidak seimbang, membuat posisi musik tradisional terus terhimpit oleh kehadiran musik industri yang dinilai semakin masif menguasai dunia hiburan.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Gempuran musik industri tidak hanya menguasai di televis saja, tetapi juga sudah merambah ke hiburan radio, sampai pada konser – konser off air. Melihat kondisi ini, 24 anak muda yang tergabung dalam Forum Musik Tembi atau yang lebih akrap dengan foMbi, mencoba merangkul musisi muda untuk melestarikan musik tradisional.

Marcellina Rosiana, koordinator musik foMbi mengungkapkan jika saat ini, dibutuhkan gerakan yang nyata untuk menyelamatkan music tradisional dari ancaman kepunahan. Salah satunya yakni dengan cara mencintai music tradisional, dan mengkreasikan musik tradisional secara kreatif.

Dibutuhkan pengertian yang mendalam jika kreativitas dalam mengembangkan dan mempertahankan musik tradisional yakni dengan membuat suasana baru tanpa melupakan nilai esensial dalam musik tradisional.

“Kami tidak dapat menyangkal jika gempuran music di Indonesia datang dari seluruh penjuru dan mengancam keberadaan posisi music tradisional. Kami pun harus dengan cerdas menyambutnya,” ungkap Rosiana, Senin (15/10/2012) kepada Harian Jogja.

Untuk meningkatkan minat terhadap music tradisional, dalam gelaran festival musik yang diadakan setiap tahunnya di bulan Mei, foMbi menghadirkan beberapa musisi dari luar kota yang piawai memainkan music tradisional, diantaranya dari Lampung, NTB, dan Palu. Keberadaan bintang tamu ini pun menjadi sebuah langkah kreatif untuk menggabungkan dua budaya yang berbeda, dan menghasilkan sebuah musik yang unik namun enak di dengar.

Indra Waskito Hadi, anggota foMbi lainnya mengungkapkan bermasin musik tradisional dapat memberikan kepuasan batin baginya. Meskipun piawai memainkan alat musik cello, Indra mengaku jika permainannya dapat terlihat memukau ketika di gabungkan dengan instrument alat musik tradisional.

“Ada kepuasan batin yang tidak ternilai ketika performance yang menggabungkan cello dengan alat musik tradisional,” jelas Indra.

Menurut Indra, sebagai musisi tidak dapat menyalahkan sepenuhnya terhadap eforia industri musik di Indonesia. Hal tersebut baiknya di tanggapi dengan pikiran terbuka, dan harus di lawan dengan cara berkreasi dan menghasilkan musik tradisional yang enak di dengar dan tidak membosankan.

Diharapkan dengan cara tersebut, dapat menumbuhkan minat terhadap masyarakat untuk juga mendukung keberadaan musik tradisional yang ada di daerahnya. Baginya, musik tradisional adalah warisan budaya yang harus dipertahankan agar tidak hilang dimakan jaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya