Entertainment
Selasa, 25 Juni 2019 - 03:10 WIB

Gerakan Salat Deddy Corbuzier Dikritik, Gus Miftah Pasang Badan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Deddy Corbuzier resmi mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al Mbejaji yang berlokasi di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DIY, pada pada 21 Juni 2019. Baru juga 3 hari menjadi mualaf, bapak satu anak itu sudah menuai kritikan netizen.

Netizen mengkritik gerakan salat yang dilakukan Deddy saat ibadah magrib di kediaman KH. Maruf Amin, pada hari yang sama. Dalam video yang viral di media sosial, tangan Deddy Corbuzier terlihat berada di bawah perut yang seharusnya bersedekap dan ditempatkan di bawah dada.

Advertisement

Terkait protes tersebut, Gus Miftah sahabat sekaligus guru spiritual Deddy Corbuzier akhirnya angkat suara. Lewat akun Instagram pribadinya, dia secara khusus membahas kritikan tersebut.

“Lucu baca komentar orang-orang di postingan yang sudah beredar. [Mereka bilang], “Gus, tolong itu tangan Deddy belum sempurna,’” ujar Gus Miftah dalam unggahan video di mana pria 42 tahun itu sedang menjalankan salat.

Advertisement

Lebih lanjut, Gus Miftah meminta netizen untuk memaklumi hal tersebut mengingat Deddy Corbuzier baru belajar salat selama 3 menit dan (kala itu) belum 24 jam menjadi muslim. “Yang Islam dari orok saja banyak yang belum salat. Harusnya, kami semua malu sama elu bro. Allah sayang banget sama Deddy,” katanya lebih lanjut.

Pada unggahan berbeda, Gus Miftah berjanji akan mengajak Deddy Corbuzier untuk salat Jumat perdana pada pekan ini. “Ketemu Jumat ya bro. Jangan lupa besok kalau gua tidak sedang puasa Dawud, gantian elu yang traktir gua,” imbuh Gus Miftah.

Terkait unggahan Gus Miftah tersebut, netizen pun memberikan dukungan mereka. Mereka memberikan semangat untuk sang ulama untuk terus berbagi ilmu dengan mantan suami Kalina Ocktaranny tersebut.

Advertisement

“Salut sama persahabatan yang bisa membawa jalan kebaikan. Buat Mas Deddy Corbuzier, jangan pernah lelah belajar. Sedangkan Gus Miftah, jangan pula capek untuk mengajari,” tulis seorang netizen.

Sementara lainnya menuliskan, “Beginilah seharusnya Islam: merangkul bukan memukul, mengajak bukan mengejek.”

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif