SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji di tenda Arafah (Kemenag.go.id)

Sebanyak 63 persen jemaah calon haji 2017 asal Indonesia berisiko tinggi.

Solopos.com, JAKARTA – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka mengatakan persentase calon jemaah haji Indonesia yang dikategorikan risiko tinggi sebesar 63 persen. Angka tersebut tidak banyak mengalami perubahan sejak beberapa tahun sebelumnya.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Angkanya terus seperti itu, 63, 65, 63, 65 [persen]. Orang yang lebih banyak sakit terjadi pada usia lanjut,” ungkap Eka, Selasa (25/7/2017), sebagaimana dilansir Antara.

Calon jemaah yang berisiko tinggi ialah yang berpotensi mengalami kondisi fisik yang menurun dan bisa mengganggu orang lain. Sebanyak 129.999 calon haji Indonesia pada tahun ini berisiko tinggi alami gangguan kesehatan. Angka tersebut meningkat ketimbang tahun lalu dengan 104.000 anggota jamaah berisiko tinggi.

Menurut Eka, kebanyakan calon haji yang berisiko tinggi ialah lansia. Namun ada juga orang muda yang dikategorikan berisiko tinggi.

Calon jemaah haji berisiko tinggi dibagi menjadi tiga kategori dengan pemakaian Gelang Risti berwarna merah, kuning, dan hijau.

Kategori gelang merah ialah orang tua dengan usia 60 tahun ke atas yang memiliki penyakit. Jumlah jamaah kategori ini sebanyak 55.777 orang.

Selanjutnya kategori gelang hijau ialah orang tua usia 60 tahun ke atas yang sehat badannya, dengan jumlah 12.570 orang.

Sedangkan kategori gelang kuning ialah orang muda dengan penyakit bawaan, yang berjumlah paling banyak yakni 61.652 orang.

Eka berharap pada kesadaran para calon jamaah dalam menjaga kondisi kesehatan pada saat menjalankan ibadah haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya