SOLOPOS.COM - Adi Bing Slamet, mantan pengikut Eyang Subur menunjukkan foto Eyang Subur (liputan6.com)

Adi Bing Slamet, mantan pengikut Eyang Subur menunjukkan foto Eyang Subur (liputan6.com)

JAKARTA—Meski artis Adi Bing Slamet telah berkali-kali mendesak Eyang Subur—guru spiritual para pelawak dan artis—agar keluar dari tempat persembunyiannya, namun si Eyang belum juga muncul ke publik.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Hingga kini sosok Eyang Subur belum menampakkan diri meski Adi Bing Slamet bersama saksi-saksi lain telah menuding dirinya habis-habisan. Lantas apa alasan Subur sebenarnya enggan muncul ke publik untuk sekadar mengklarifikasi tuduhan tersebut?

Kepada detikhot, pengacara Subur, Ramdan Alamsyah mengungkapkan Subur memang sudah sepenuhnya mempercayakan kepada dirinya untuk menangani kasus tersebut. Apalagi menurut Ramdan, Subur tak mau wajahnya dipublikasikan media.

“Subur-nya sendiri nggak mau, karena sudah diwakili sama kuasa hukumnya. Apa yang diucapkan sama saya itu sama dari Eyang juga,” ungkap Ramdan, Rabu (27/3/2013).

“Eyang nggak mau dipublikasi mukanya. Nggak mau disorot kamera. Kalau tanya-tanya aja silahkan kan media sudah pernah main ke rumah Eyang, cuma Eyang nggak mau dipublikasikan mukanya,” paparnya lagi.

Sementara pihak Adi sudah beberapa kali menggelar jumpa pers. Adi juga sudah membawa saksi-saksi yang pernah menjadi pengikut Subur.

Dalam kesaksiannya, mereka menyebut Subur memang sesat. Adi juga sempat membawa rekaman kaset yang memperdengarkan suara yang diduga Subur sedang mengeluarkan sumpah serapah.

Siap Lapor Polisi

Pengacara Eyang Subur, Ramdan Alamsyah mengatakan, pihaknya siap melapor ke Mabes Polri untuk meminta perlindungan hukum.

Hal itu dikarenakan Adi sempat mengancam mendatangi Subur bersama ormas Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) bila Subur masih enggan muncul ke publik. Ramdan pun khawatir dengan ancaman dari pihak Adi tersebut.

“Kita laporkan ke Mabes Polri minta perlindungan hukum. Kalau bentrok (antara ormas Banten dengan masyarakat) siapa yang mau tanggung jawab coba? Siang ini rencananya kita lapor,” ungkap Ramdan kepada detikhot, Rabu (27/3/2013).

Ramdan mengatakan, tuntutan Adi terhadap pihaknya yang memaksa Subur untuk muncul ke media tidak masuk akal.
“Itu provokasi antara ormas dengan masyarakat. Saya lihat di internet permintaannya lucu, tuntutannya lucu. Kalau mencari keadilan itu ya di pengadilan. Konyol itu memaksakan orang untuk bicara ke media,” nilainya.

Sebelumnya, saat jumpa pers pada Senin (25/3/2013), Adi mengultimatum Subur untuk muncul dengan batas waktu 3 x 24 jam. Bila Subur tak juga muncul, pihaknya akan mendatangi Subur secara langsung.

“Kita akan kasih tempo buat Eyang subur 3 x 24 jam. Kalau tetep nggak mau nongol atau nggak mau diwawancarain sama media, si Subur ini nanti dari BPPKB ini akan bersilahturahmi ke rumah dia,” ungkap Adi.

Simak laporan selengkapnya: http://digital.solopos.com/file/27032013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya