SOLOPOS.COM - Para pemeran Keluarga Cemara di Hitam Putih Trans 7 (Twitter.com)

Hitam Putih Trans 7 kali ini diramaikan dengan kedatangan para pemain sinetron Keluarga Cemara.

Solopos.com, SOLO — Program acara Hitam Putih Trans 7, Jumat (10/4/2015), pukul 18.00 WIB, mendatangkan para pemain sinetron Keluarga Cemara, yang pernah tayang di stasiun televisi RCTI pada era 90-an.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Sebagaimana Solopos.com pantau pada media sosial Twitter, Jumat malam, perbincangan seputar sinetron Keluarga Cemara sempat masuk dalam deretan trending topic.

Perbincangan ramai mengenai Keluarga Cemara ini muncul lantaran para pemain sinetron tersebut, yaitu Adi Kurdi, Ceria Hade, Pudji Lestari, dan Anisa Fujianti, hadir di program acara Hitam Putih Trans 7, yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.

Melalui program acara Hitam Putih tersebut, sebagian dari pengakses internet atau netizen, seolah diingatkan dengan keharmonisan keluarga Abah yang diperankan oleh Adi Kurdi. Sebagian netizen mengungkapkan rasa rindu mereka terhadap tayangan bertema keluarga, seperti Keluarga Cemara.

”Kalau dulu ada Si Doel, Keluarga Cemara, & Bajaj Bajuri sekarang untung ada Preman Pensiun yang sama-sama lucu, humanis, & menyentil,” tulis @rioaditomo.

“Jadi pengen nonton ulang “Keluarga Cemara” deehhh,” tulis @widdiananda.

Ada juga netizen yang mengutarakan rasa kangennya kepada ayahnya karena melihat pemeran Abah, Adi Kurdi.

Liat Adi Kurdi, pemeran Abah di Keluarga Cemara jadi kangen Bapak,” tulis @SilveriusID.

Salah satu netizen juga mengutip perkataan Adi Kurdi.

“Nonton hitam putih edisi keluarga cemara, kenapa pohon berbuah, karena dia punya kewajiban di dunia untuk berbuah,” tulis @harammu.

Dalam kesempatan bincang-bincang di Hitam Putih tersebut diketahui, honor syuting Keluarga Cemara di era 90-an berkisar pada Rp200 per episode.

“Di awal syuting para pemain keluarga cemara hanya dibayar 200,” tulis @TRANS7.

Sebelumnya, sinetron Keluarga Cemara ditayangkan perdana di layar kaca pada 6 Oktober 1996. Sinetron ini sempat bertahan hingga 28 Februari 2005. Kisah keharmonisan keluarga Abah ini, diadopsi dari karya penulis Arswendo Atmowiloto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya