SOLOPOS.COM - Adit Sopo Jarwo dan Keluarga Somat. (Twitter @Hitamputiht7)

Hitam Putih Trans7 menghadirkan tokoh-tokoh dibalik animasi populer ciptaan anak bangsa, Adit Sopo Jarwo dan Keluarga Somat.

Solopos.com, SOLO – Selain animator Adit Sopo Jarwo (ASJ), tokoh dibalik animasi Keluarga Somat juga hadir di tayangan Hitam Putih yang disiarkan stasitun televisi Trans7, Rabu (18/3/2015). Uniknya, pengisi suara (dubber) karakter Dudung ternyata seorang perempuan.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Empat orang pengisi suara (dubber) serial animasi Keluarga Somat hadir di Hitam Putih Trans7. Empat orang itu adalah Daniel (Pak Somat), Esther (Bu Inah), Riska (Dudung) dan Inge (Ninung).

Satu hal yang mengejutkan adalah suara karakter Dudung rupanya diisi oleh perempuan. Riska menjelaskan alasan dipilihnya perempuan sebagai pengisi suara anak laki-laki supaya jenis vokalnya konsisten.

“Kalau laki-laki kan pas dewasa suaranya berubah. Tapi kalau perempuan kan enggak, jadi lebih aman pakai pengisi suara perempuan. Hampir semua animasi seperti itu,” ujar Riska.

Serial animasi bergenre komedi itu dibuat oleh 80 animator yang terpisah di beberapa kota. Tak seperti ASJ yang menghadirkan episode baru setiap bulan, Keluarga Somat selalu menghadirkan episode baru setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Namun dari sisi pengerjaan, baik ASJ maupun Keluarga Somat tetap membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kalau Adit Sopo Jarwo kan tiga menit butuh 90 jam, kami lebih ringan tapi ya hampir sama, satu menit butuh 12 jam. Namun durasi satu episode kami hanya 11 menit,” jelas Syamsul Hidayat selaku sutradara serial animasi Keluarga Somat.

Ketika ditanya oleh Deddy Corbuzier mengenai kemampuan animator Indonesia untuk bersaing dengan animator Hollywood, Dena Riza selaku Manager Director ASJ mengaku animator Indonesia sangat mampu. Hanya saja saat ini para animator nasional masih terganjal teknologi.

Kemudian soal gaji, Hendi menyebut gaji para tokoh di balik film animasi nasional sudah termasuk cukup. Namun, jika dibandingkan dengan animator luar negeri tentu angka tersebut masih ketinggalan jauh.

Tak jauh berbeda, Daniel juga menjelaskan gaji seorang dubber juga demikian. Tapi, jerih payah mereka akan terbayar ketika karya mereka mampu diterima masyarakat. Menurutnya, tuntutan masyarakat akan episode baru selalu memacu mereka untuk menghasilkan ide-ide baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya