Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
Alunan alat-alat musik asal Minahasa, Sulawesi Utara itu pun berkolaborasi manis bersama penyanyi legendaris Solo, Waldjinah. “Ternyata bagus juga ya, kalau diiringi dengan kolintang,” celetuk Waldjinah yang membawakan lagu yang menjadi ciri khasnya, Walang Kekek. Seusai acara, Waldjinah kepada Espos menyatakan perkembangan musik tradisional memang harus terus didukung. “Harus ada lebih banyak lagi yang seperti grup musik kolintang dari Jakarta ini,” kata Waldjinah.
Fani, salah satu personel dari Sanggar Kolintang Palem, Jakarta, mengaku merasa gembira dengan sambutan di Solo. “Masyarakat Kota Solo sambutannya sangat baik dengan musik tradisional,” katanya. “Enggak semua kota antusias dengan kolintang,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Sanggar Palem juga menyerahkan perangkat kolintang sebagai hadiah bagi Pemkot Solo. Walikota Solo, Joko Widodo, menyambut gembira hadiah tersebut. “Semoga kolintang bisa berkembang di Solo berdampingan dengan gamelan dan musik tradisional Indonesia lainnya,” ujar Joko Widodo.
JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari/Nenden Sekar Arum