SOLOPOS.COM - Proses rekam ulang lagu Indonesia Raya, di Studio Lokananta Solo, Jumat (19/5/2017). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Lokananta Solo ingin bangkit menjadi tempat berkarya musisi Tanah Air.

Solopos.com, SOLO — Lokananta kembali tercatat dalam sejarah baru dunia permusikan Tanah Air setelah akhir pekan lalu digunakan sebagai lokasi perekaman ulang lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Selama tiga hari para musisi muda dipandu senior mereka Purwacaraka dan Sapta Ksvara menyelesaikan pemutaran ulang Indonesia Raya hingga tiga stanza dengan berbagai musik pengiring.

Kepala Cabang PNRI Lokananta, Miftah C. Zubir, saat berbincang dengan Jumat (19/5/2017), berharap ini akan menjadi kebangkitan baru Studio Lokananta.

Tak hanya untuk agenda kenegaraan, Lokananta menurutnya layak dipilih sebagai tempat berkarya semua musisi tanah air. Selain ruang rekaman yang luas dan mewadahi mereka juga menawarkan narasi sejarah yang bernilai tinggi sebagai studio musik pertama dan tertua di Indonesia.

“Ibaratnya orang orang yang mendapat jadwal slot waktu rekaman di Abbey Road [studio rekaman di London] langsung ke sana. Ada motivasi lebih kenapa memilih Abbey Road. Kami juga ingin mereka memiliki motivasi yang sama di Lokananta karena ini memiliki nilai sejarah yang enggak ada di tempat lain,” kata Miftah.

Studio Lokananta, kata Miftah, masih berfungsi dengan baik karena mereka selalu membenahi kebutuhan alat rekaman di sana. Keunggulan lainnya, mereka memiliki ruangan yang luas dengan kapasitas 150 orang duduk lesehan yang juga bisa diandalkan untuk kepentingan rekaman akustik.

Tahun 2012 lalu seolah menjadi tahun reinkarnasi Lokananta. Secara berurutan musisi Indonesia seperti Glenn Fredly, White Shoes and The Couples Company, serta Pandai Besi merekam musik di sana. Awal 2017 grup psychedelic folk rock asal Yogyakarta, Bangkutaman menjalin kerjasama dengan Lokananta sebelum memulai proses rekaman yang rencananya akhir tahun.

Untuk memperluas publikasi hasil rekaman Lokananta, akhir 2016 mereka memulai projek distribusi lagu  bekerja sama dengan sejumlah aplikasi musik streaming seperti Joox, Spotify, Deezer, Langit Musik, dan Melon. Sampai saat ini sudah ada ratusan lagu dari 20 album lawas siap diputar.

Berdasarkan penelusuran , platform musik streaming Joox bahkan telah membuatkan daftar playlist khusus Lokananta pada menu Direkomendasikan dengan judul Seleksi Lokananta. Ada sekitar 20 tembang kenangan era 60-an yang masuk dalam daftar tersebut di antaranya Entit milik Waldjinah, Langgam Jawa Timur Kasmaran yang dinyanyikan Soekemi, dan langgam Jawa Lontong Balap dinyanyikan Achmad: Djoewariah T.M. Di luar playlist ada juga beberapa lagu baru hasil rekaman di Lokananta seperti My Everything oleh Glenn Fredly dan The Batuucar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya