SOLOPOS.COM - Deddy Mizwar (Twitter)

Industri hiburan Indonesia khususnya sinetron semakin jauh dari unsur mendidik.

Solopos.com, BANDUNG – Deddy Mizwar tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap sinetron Tanah Air yang menurutnya kian jauh dari unsur mendidik masyarakat. Wakil Gubernur Jabar yang juga aktor kawakan itu mengaku prihatin dengan jalan cerita sinetron yang dinilai semakin tak jelas lantaran budaya kejar tayang.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Saya cukup prihatin karena iklim sinetron nasional terus terdesak dan terpengaruh sinteron dari luar. Budaya kejar tayang juga membuat ceritanya tidak jelas,” kata Deddy di Bandung, Rabu (10/2/2016).

Menurut dia, sejumlah tayangan sinetron memberi dampak negatif bagi masyarakat seperti karakter pelaku yang tidak pantas ditiru, mengumbar gaya hidup mewah dan hura-hura.

Tapi, ia mengakui, masih ada sinetron yang bisa menjaga isi tayangannya dengan menceritakan hal positif dan memberi pencerahan. Namun sayang, rating-nya terdesak oleh sinetron yang lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

“Apa ini akan terus dibiarkan, saya kita harus ada perbaikan,” kata pemeran Naga Bonar itu seperti dilansir Antara, Rabu (10/2/2016).

Selain itu ia juga menyoroti sinetron asing yang disuguhkan dengan sulih suara berbahasa Indonesia. Padahal, menurutnya, hal itu menyalahi Undang-Undang Penyiaran.

“Undang-Undang Penyiaran melarang penggunaan bahasa Indonesia pada tayangan sinetron asing, kok ini ini tetap dibolehkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya