Entertainment
Sabtu, 5 Maret 2016 - 19:10 WIB

JAVA JAZZ 2016 : Sting dan Deretan Musisi Dunia Nyaris Batal ke Jakarta, Ini Gara-Garanya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antusiasme penonton Java Jazz Festival 2015 (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Java Jazz 2016 kembali menghadirkan deretan musisi jazz dan rock dunia. Namun, sebelumnya mereka sempat hampir batal datang ke Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Selalu ada cerita di balik kemegahan panggung gelaran Java Jazz yang tahun ini dimulai pada Jumat (4/3/2016) dan berakhir pada Minggu (6/3/2016). Tak mudah bagi promotor event musik tahunan paling akbar di kawasan Asia Tenggara itu mendatangkan musisi jazz dunia, para pengisi acara.

Advertisement

Tim lobi dari Java Festival Production sebagai penyelenggara Java Jazz 2016 harus berusaha ekstra keras untuk mendatangkan para musisi. Insiden ledakan bom yang terjadi di Jl. M.H Thamrin, Jakarta Pusat pada pertengahan Januari lalu membuat beberapa musisi, termasuk penyanyi asal Inggris Sting, dikabarkan batal menyambangi penggemarnya di Tanah Air.

Melalui akun Twitter-nya, CEO Java Festival Production, Peter F. Gontha, bahkan mengumumkan batalnya kehadiran Sting. “Baru mendapatkan berita pahit. Sting membatalkan penampilannya di Java Jazz! Oh Indonesia, nasib kita!” tulis Peter melalui akun resminya @PeterGontha.

Advertisement

Melalui akun Twitter-nya, CEO Java Festival Production, Peter F. Gontha, bahkan mengumumkan batalnya kehadiran Sting. “Baru mendapatkan berita pahit. Sting membatalkan penampilannya di Java Jazz! Oh Indonesia, nasib kita!” tulis Peter melalui akun resminya @PeterGontha.

Atas masukan Peter Gontha, Presiden Direktur Java Festival Dewi Gontha berkoordinasi dengan aparat keamanan dan para petinggi negara. “Kami menghadap Pak Luhut Pandjaitan dan Pak Rizal Ramli [Menko Kemaritiman] untuk meminta dukungan keamanan acara ini. Kami juga didukung oleh Kapolda Metro Jaya [Tito Karnavian] sehingga berhasil membuat artis yang sempat dikabarkan tidak jadi datang akhirnya menyetujui akan datang. Kami melewati proses itu,” tutur Dewi.

Satu masalah usai, ternyata pihak penyelenggara masih menghadapi masalah lain yang tidak kalah penting, yakni persoalan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Musisi mancanegara yang kami hadirkan, pesawat mereka kami tanggung dalam bentuk dolar. Sehingga, faktor nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat berpengaruh,” katanya.

Advertisement

Pendekatan kepada para pengisi acara besar ini ternyata juga dilakukan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake, yang turut menginformasikan bahwa kondisi keamanan di Indonesia sangat kondusif.

Tema Toraja

Pada festival kali ini, tema yang diusung adalah Explore Indonesia. Sejumlah ornamen khas Toraja yang dibentuk lebih modern akan menjadi pemanis area festival.

Advertisement

Tahun ini penyelenggara mendirikan 11 panggung di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan festival sebelumnya yang mencapai 16 panggung. Pengurangan jumlah panggung disebabkan area lantai 6 di JIExpo Kemayoran tidak lagi dipergunakan.

Hal tersebut dikarenakan pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya tidak banyak pengunjung yang tertarik mendatangi venue di lantai tersebut. Tercatat seluruh tempat akan menampung penampilan dari 40 grup musisi jazz dari mancanegara, dan 64 grup dari Indonesia.

Sekitar 165 pertunjukan akan digelar dalam tiga hari festival. Penonton yang hadir ditargetkan menembus 120.000 orang. Hadirnya Christopher Stephen Botti atau dikenal dengan nama Chris Botti yang merupakan seorang komposer dan pemain terompet, berkolaborasi dengan Gordon Matthew Thomas Sumner alias Sting akan menjadi magnet yang kuat bagi penonton Indonesia.

Advertisement

Sting yang pernah menjadi bagian grup musik The Police ini termasuk salah satu musisi dunia yang akrab dengan Indonesia. Dua kali dia menggelar konser di Indonesia yakni pada 1994.

Kali ini, Sting direncanakan membawakan 14 lagu. Alunan suaranya akan diharmonisasikan dengan alunan terompet Botti. Pastinya gelaran Java Jazz tahun ini akan menjadi salah satu konser yang bakal selalu dikenang oleh publik.

Dukungan terhadap penyelenggaraan Java Jazz 2016 ternyata datang dari seluruh elemen. Salah satunya PT Trans portasi Jakarta. Berkaca dari gelaran sebelumnya, guna mengurai kemacetan dan memudahkan penonton untuk hadir ke festival, kembali dibuka rute khusus jalur bus Transjakarta yang berhenti di halte JIExpo Kemayoran.

Humas PT Transportasi Jakarta Prasetia Budi mengatakan Transjakarta menyiapkan 10 unit bus gandeng dengan rute Blok M-Monas-JIEXPO Kemayoran. Bus tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada pukul 15.00 WIB hingga 02.00 WIB sepanjang perhelatan. “Khusus Minggu [6/3/2016], layanan bus Transjakarta akan diperpanjang mulai pukul 09.00 WIB pagi, dan berakhir pukul 02.00 WIB dini hari,” ujarnya.

Layanan rute ini melalui halte Blok M, Masjid Agung, Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno, Polda Metro, Bendungan Hilir, Karet, Dukuh Atas 1, Tosari, Sarinah, Bank Indonesia, Monumen Nasional, Balai Kota, Gambir 2, Gambir 1, Istiqlal, Budi Utomo, Pasar Baru Timur, dan berakhir di halte JIEXPO Kemayoran. Arah sebaliknya, rute ini melalui halte JIEXPO Kemayoran, Pasar Ba ru Timur, Juanda, Pecenongan, Mo nu men Nasional, Bank Indonesia, Sari nah, To sari, Dukuh Atas 1, Karet, Ben dungan Hilir, Polda Metro, Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, Masjid Agung, dan berakhir di halte Blok M.

Jadi, apalagi yang ditunggu? Selamat berakhir pekan dengan alunan Jazz di Kemayoran?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif