Entertainment
Sabtu, 3 Maret 2012 - 22:49 WIB

JAVA JAZZ: Memori Utha Likumahuwa Hadir di Java Jazz

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TRIBUTE TO UTHA -- Penyanyi Harvey Malaiholo menyanyikan lagu-lagu Utha Likumahua dalam Tribute to Utha Likumahua di Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2012 di arena PRJ Kemayoran Jakarta, Sabtu (3/3/2012) malam . (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

”Hari ini hari ini
Aku mencoba berdiri dan melangkah lagi
Bila esok sinar mentari pagi kan bersinar lagi
Aku kan menuju cita-cita yang pasti..”

TRIBUTE TO UTHA -- Penyanyi Harvey Malaiholo menyanyikan lagu-lagu Utha Likumahua dalam Tribute to Utha Likumahua di Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2012 di arena PRJ Kemayoran Jakarta, Sabtu (3/3/2012) malam . (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Advertisement
Tembang Sesaat Kau Hadir besutan musisi jaz kawakan, Utha Likumahuwa mengalun magis di Djarum Supermild Java Jazz Festival 2012, JI Expo Kemayoran, Sabtu (3/3/2012) malam. Ribuan pengunjung tampak larut dan bernyanyi bersama diiringi penampilan Barry Likumahuwa (bas) dan Benny Likumahuwa (suling).

Tak dapat dipungkiri, lagu yang terangkum di album Untuk Apa Lagi rilisan 1990 itu sangat populer di masanya. Bahkan hingga kini, lagu yang dilantunkan penyanyi yang meninggal 13 September 2011 ini masih lekat di hati. Di Tribute to Utha Likumahuwa, lagu tersebut dibawakan kembali dalam nuansa harmoni. “Terima kasih atas kehadirannya. Respek saya mewakili keluarga untuk anda semua,” ucap Barry Likumahuwa berkaca-kaca.

Malam itu, Utha Likumahuwa seolah hadir dalam nada dan cipta. Musisi lintas generasi seperti Mike Mohede, Monita, Mus Mujiono, Ivan Handojo, Gabby, Matthew Sawyerz dan Boyz II Boyz bergantian menyumbang suaranya untuk mengenang sang legenda.

Advertisement

Tribute dibuka dengan penampilan penyanyi muda, Ivan Handojo. Membawakan Puncak Asmara, Ivan langsung meningkatkan tensi acara dengan vokalnya yang up-beat.

Di lagu kedua, atmosfer konser berubah sendu kala Monita menyajikan Tersiksa Lagi. Mengenakan gaun warna hitam, perempuan yang melejit lewat Indonesian Idol ini sukses menenggelamkan pengunjung dalam nuansa syahdu. Lagu yang ada dalam album pertama Utha, Nada dan Apresiasi (1982) itu tak ubahnya curahan rasa penggemar Utha.

Sementara Harvey Malaiholo yang menyuguhkan Akira, seolah mengajak pengunjung bangkit dalam optimisme meski telah kehilangan sosok legenda. Di akhir syair, pelantun Begitulah Cinta itu mengacungkan jarinya ke langit, mengenang Utha yang pergi meninggalkan spirit. Pentas ditutup lewat Rame-rame yang dinyanyikan secara kolaborasi. Dalam tribute tersebut, lagu-lagu seperti Bersatu dalam Damai, Mungkinkah Terjadi, Untuk Apa Lagi dan Esok kan Masih Ada pun dibawakan dalam nuansa intim.

Advertisement

Seorang pengunjung, Fatimah, 37, menilai sosok Utha sebagai salah satu maestro musik Indonesia. “Meski karya ciptaannya sedikit, tapi semuanya menjadi hits,” pungkasnya.

Ajang Djarum Supermild Java Jazz Festival 2012 masih akan berlangsung hingga besok, Minggu (4/3/2012). Musisi tenar seperti Stevie Wonder, Pat Metheny, Phil Perry dan Kla Project siap memanaskan hari terakhir Java Jazz 2012. Di hari itu, rangkaian konser tribute seperti Tribute to Benyamin Sueb, In Memory of Bubi Chen dan Tribute to Bing Slamet dan Sam Saimun juga akan memuaskan dahaga para penikmat jaz.

JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif