SOLOPOS.COM - 11 Finalis Babak 11 Puteri Indonesia 2018 (Instagram/@Indopageants)

Para finalis tampil memukau di babak 11 besar Puteri Indonesia 2018.

Solopos.com, SOLO – Penyisihan tahap pertama di Malam Pemilihan Puteri Indonesia 2018 yang digelar di Plennary Hall Jakarta Convention Center, Jumat (9/3/2018), diawali pengumuman kontestan yang masuk babak 11 besar. Para kontestan ini diberi kesempatan menunjukkan kecerdasan dalam menjawab pertanyaan di depan juri dan penonton dalam waktu singkat.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Pertanyaan ini datang dari dewan juri Puteri Indonesia 2018, tokoh ternama, maupun netizen. Kontestan yang mendapat kesempatan pertama mejawab pertanyaan adalah Wilda Octaviana. Dara asal Kalimantan Barat ini mendapat pertanyaan dari Via Vallen tentang falsafah bersepeda.

“Sepeda adalah alat trasnsportasi yang sangat tepat bagi bangsa Indonesia. Bersepeda mengajarkan kita cara mengatur keseimbangan,” katanya.

Kesempatan kedua diberikan kepada kontestan Puteri Indonesia 2018 asal Lampung, Shafira Bella. Dia mendapat pertanyaan dari artis Stephan William tentang makna thinking out of the box. Thinking out of the box menganjurkan kita berpikir di luar kebiasaan dengan lebih baik agar mendapat hasil yang maksimal,” jawabnya.

Selanjutnya ada Asti Wulan dari DKI Jakarta 2. Dia mendapat pertanyaan dari netizen tentang baik dan bijaksana. Menurutnya, baik dan bijaksana adalah dua hal yang berbeda. Hal yang baik belum tentu bijaksana. Namun perbuatan bijaksana sudah pasti baik.

Kemudian ada kontestan dari Banten, Vania Fitryanti, yang diminta menjelaskan makna diaspora. “Diaspora adalah keadaan ketika seseorang berpindah ke negara lain yang lebih maju. Orang itu akan belajar ilmu baru dan dimanfaatkan saat kembali ke Tanah Air untuk memajukan bangsanya,” jawabnya tegas.

Suasana makin riuh ketika si mega favorit, Jesslyn Lim dari DKI Jakarta 4 tampil. Dia diminta menjelaskan makna pepatah tentang kehidupan. Dia menjelaskan bahwa seseorang boleh memiliki cita-cita setinggi langit. Namun, orang itu tidak boleh sombong jika sudah berada di posisi yang diinginkan.

Penampilan Jesslyn Lim disusul oleh pesaingnya, Karina Fariza Basrewan yang menjadi wakil dari DKI Jakarta 6. Gadis yang tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia ini menjawab pertanyaan dari Ryan Ibram memakai bahasa Inggris dengan sangat lancar dan membuat penonton terpukau.

Si cantik asal Bangka Belitung yang menjadi salah satu favorit, Sonia Fergina, menjawab pertanyaan netizen tentang kasus kekerasan yang dilakukan murid terhadap guru. Menurutnya, seorang guru semestinya dihormati dan dihargai, bukannya dilawan.

Selanjutnya ada Dilla Fadhiela dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjawab pertanyaan dari penyanyi dangdut Ridho D’Academy. Dia diminta menjelaskan makna kalimat bijak, hidup adalah seni melukis tanpa menghapus. “Saya setuju dengan kalimat itu, tapi harus didukung dengan pendidikan,” katanya.

Kemudian ada resti Asda dari Sumatra Barat yang ditanya pendapatnya jika harus mengganti nama. Dia sama sekali tidak keberatan jika namanya diganti, karena tidak akan mengubah jati dirinya. “Saya sangat menyukai nama saya. Tapi, saya tidak keberatan jika nama saya diganti. Nama itu tidak akan mengubah jati diri saya. Sebab, bunga mawar akan tetap harum dengan nama apapun,” katanya.

Si cantik Kidung Paramadita yang mewakili Jawa Tengah kali ini mendapat pertanyaan dari Ernest Prakarsa. Artis top yang satu ini menanyakan kualitas seperti apa yang harus ada dalam diri seorang teman. “Saya akan menerima kekurangan teman, tanpa meminta dia melakukan hal yang sama. Menurut saya, teman yang baik adalah yang memberikan dukungan sekaligus teguran saat saya salah. Jika saya menemukannya, saya akan menjaganya seperti mutiara,” jawabnya tenang.

Babak 11 besar ditutup dengan penampilan Berliana Permatasari yang mewakili Sumatra Selatan. Gadis cantik ini diminta memilih ingin menjadi apa di antara akar dan bunga oleh Artika Sari Devi. “Saya tidak akan memilih keduanya, karena setiap elemen pohon punya fungsi masing-masing. Akar bersinergi membuat pohon tumbuh kokoh dan sempurna,” tegasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya