Entertainment
Minggu, 23 November 2014 - 22:30 WIB

K-POP : Popularitas Artis Merosot, JYP Entertainment Tuai Kritik

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JYP Entertainment (siesdestino.com)

Solopos.com, SOLO – Manajemen artis Korea Selatan, JYP Entertainment, dinilai sebagian kalangan memiliki masa depan suram dalam persaingan musik Korean Popular (K-Pop). JYP yang sebelumnya masuk dalam tiga besar manajemen artis tersebesar di negara itu dinilai tak lagi mampu bersaing dengan pesaingnya.

Artis-artis yang berada dalam naungan JYP Entertainment dinilai tidak lagi mampu menuai prestasi cemerlang seperti sebelumnya. Salah satu boy band terbaru mereka, Got7, yang baru saja merilis album dan video klip Identify kalah bersaing dengan boy band Exo bentukan S.M. Entertainment dan Winner milik YG Entertainment.

Advertisement

Pencinta musik K-Pop agaknya belum memberikan perhatian lebih kepada boy band Got7. Dilansir Koreaboo, Minggu (23/11/2014), lagu mereka tak bida menduduki peringkat pertama tangga musik, justru semakin menurun. Pada hari ketiga pascadirilis, lagu Identify bahkan turun ke peringkat 82.

Got7 bukan satu-satunya artis JYP yang produknya mengalami kegagalan di pasar. Boy band andalan mereka, 2PM, juga tak banyak menuai sukses di album terbaru mereka Go Grazy yang meluncur September 2014 lalu. Selain itu, penyanyi solo, Sunmi, dengan lagunya Full Moon awal tahun ini juga tak semulus apa yang diharapkan.

Satu-satunya harapan JYP adalah personel girl band Miss A, Suzy, yang mampu menjaga posisinya sebagai tokoh populer di hiburan Korea Selatan dengan keberhasilan di bidang drama dan film. Tapi, kepopuleran itu juga belum terbukti di film terbarunya berjudul A Peach Flower Song.

Advertisement

JYP Entertainment pernah menjadi marajai industri musik Korea Selatan. Diberi gelar sebagai salah satu perusahaan entertainmen tiga besar, artis yang dirilisnya pasti selalu laris di pasaran. Keberhasilan JYP ditujukkan dengan munculnya Wonder Girls, 2PM, 2AM, dan Miss A.

Para ahli mengatakan alasan utama penurunan ini bisa disebabkan oleh perubahan sistem dalam perusahaan. Sejak tahun 2013 lalu, telah terjadi banyak perubahan dalam sistem perusahaan dan karyawan. Beberapa orang berpikir mereka mungkin kehilangan pegangan dari sebelumnya sementara yang lain berpikir JYP Entertainment tidak mampu membaca tren musik yang disukai saat ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif