Melihat dari judulnya, tentu film ini akan mengambil setting di kediaman resmi Presiden Amerika yang terletak di 1 Pennsylvania Avenue, Washington.
Film yang naskahnya ditulis James Vanderbilt ini berkisah tentang John Cale (Channing Tatum) seorang Polisi Capitol yang terpaksa meredam impian bergabung dalam tim rahasia untuk melindungi Presiden. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Agen khusus Carol Finnerty (Maggie Gyllenhaal) yang menyatakan Cale belum layak menduduki posisi itu setelah mempelajari catatan masa lalu duda satu anak tersebut.
Agar tidak mengecewakan putrinya, Emily (Joel King), Cale mengajak anaknya mengunjungi Gedung Putih. Sewaktu istirahat mengikuti tur bersama wisatawan lain, keduanya tiba-tiba terpisah begitu sekelompok paramiliter bersenjata datang dan menyabotase lokasi.
Saat berusaha mencari anaknya inilah Cale bertemu dengan Presiden James Sawyer (Jamie Foxx) yang nyawanya terancam. Ingat tujuan utama, Cale memilih menyelamatkan nyawa Presiden terlebih dahulu meski keadaan menjadi tidak mudah setelahnya.
Selama 30 menit pertama, film ini mengajak penonton berkenalan dengan para karakter tokoh dalam film. Usai itu, ledakan demi ledakan baru dimulai. Seperti makanan dalam film-film sebelumnya, Emmerich terlihat tak kesusahan mempertontonkan porak porandanya gedung putih yang set-nya berlokasi di Montreal.
Channing Tatum seperti biasa tebar pesona. Chemsitry dengan Joel King yang berperan sebagai anaknya mampu terolah baik. Begitu pula Jamie Foxx. Meski kurang berwibawa sebagai sosok yang ditujukan sebagai replika Obama, Foxx cukup berkontribusi lebih dalam memerankan karakter James Sawyer.
Naskah olahan Vanderbilt cukup mulus menyempalkan komedi sindiran. Tak hanya itu, ia juga cermat merangkai intrik politik. Sayang, sama seperti film aksi lainnya, beberapa adegan tampak tidak logis. Malah, John Cale sengaja diplot seperti John McClane-nya Die Hard dengan ciri khas tokoh-utama-yang sukar dibunuh.
Lepas dari itu, White House Down tetap menyenangkan untuk ditonton. Kapanlagi coba melihat gedung putih diambang kehancuran?