Entertainment
Senin, 1 Oktober 2018 - 11:00 WIB

Kanye West Ganti Nama

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Rapper Amerika Serikat Kanye West berganti nama. Suami Kim Kardashian ini meminta dipanggil Ye. Tapi dari sisi politik, tidak ada yang berubah bagi rapper pendukung Donald Trump.</p><p>"Saya yang dulu dikenal sebagai <a href="http://news.solopos.com/read/20180906/497/938183/kanye-west-mantap-maju-pilpres-amerika-serikat">Kanye West</a> sekarang bernama Ye," tulisnya di Twitter.</p><p>Ye sudah lama jadi nama panggilan West yang kini dipilih jadi judul album teranyarnya.</p><p>West, atau Ye, mengumumkan perubahan nama itu tak lama sebelum tampil di acara komedi <em>Saturday Night Live</em>.</p><p>Dilansir <em>Antara</em> dari <em>AFP</em>, dia tampil bersama rapper Lil Pump mengenakan kostum botol air, mengundang reaksi negatif di media sosial di mana sejumlah penggemar mempertanyakan arah kreatifnya.</p><p><a href="http://news.solopos.com/read/20180427/497/912985/ingin-maju-pilpres-as-kanye-west-bikin-heboh">Kanye West</a> menutup acara dengan menyanyikan lagu Ye sembari mengenakan salah satu topi dengan slogan Donald Trump Make America Great Again.</p><p>Setelah pertunjukan selesai, West masih berada di panggung dan membuat pidato dadakan mengenai politik, kembali menyuarakan dukungan untuk sang presiden.</p><p>"Sering sekali saya bicara dengan orang kulit putih tentang ini dan mereka bilang, &ldquo;Kenapa kau menyukai Trump? Dia rasis," kata <a href="http://entertainment.solopos.com/read/20171222/482/879154/penuh-kepalsuan-rumah-tangga-kim-kardashian-dan-kanye-west-segera-berakhir">Kanye West</a> di video yang diunggah ke Instagram oleh komedian Chris Rock.</p><p>"Yah, kalau saya khawatir atas rasisme, saya sudah pindah dari Amerika sejak dulu." Dia juga menuduh Partai Demokrat berusaha mempertahankan orang-orang bergantung pada tunjangan kesejahteraan serta menegaskan dirinya masih berminat mencalonkan diri jadi presiden pada 2020, ketika Trump mungkin akan kembali mencalonkan diri.</p><p>Pidatonya tak cuma disambut meriah, tapi juga teriakan tak setuju dari penonton New York.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif