SOLOPOS.COM - Elly D. Luthan (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Penari senior Elly D.Luthan senang terlibat dalam film Pengabdi Setan karya Joko Anwar.

Solopos.com, SOLO--Kesuksesan Pengabdi Setan karya Joko Anwar tak lepas dari totalitas para pemain yang juga didukung dua seniman senior Ayu Laksmi dan Elly D. Luthan.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Baru sepekan tayang, remake film era ’80-an tersebut berhasil menembus satu juta penonton. Serta menjadi film horor pertama yang berhasil masuk kategori Film Terbaik dalam ajang Festival Film
Indonesia (FFI).

Seniman tari yang lahir di Makassar, Elly D. Luthan, saat berbincang dengan Espos seusai pentas Wayang Kautaman di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Jumat (6/10/2017), malam bersyukur bisa terlibat dalam Pengabdi Setan.

“Ya, Joko Anwar yang membuat saya ingin ada [dalam Film Pengabdi Setan]. Buat saya dia memang masih muda ya. Tetapi gila, cerdas, liar, dan sangat bagus,” kata Elly.

Proses kerja bersama Joko menurutnya sangat menarik. Tim produksi tidak pernah mengguruinya. Suasana shooting dibuat sangat dekat. Dari awal dipersunting Pengabdi Setan ia jarang baca naskah.

Sutradara menyampaikan keinginannya dengan diskusi dan banyak ngobrol. Begitu juga dengan proses pengambilan gambar yang runtut dari adegan pertama sampai akhir sehingga tidak seperti cut to cut.

Selama sepuluh hari terlibat shooting Elly bahkan tidak dipaksakan untuk keluar dari karakternya sebagai penari. Dengan kepenarian ia mencoba masuk dalam film tersebut. Di salah satu adegan, peraih Anugerah Kebudayaan Kategori Anugerah Seni dari Kementerian Kebudayan dan Pariwisata (2014) ini sempat menangis. Saat menulis surat kepada sahabatnya mengenai kondisi keluarga yang semakin kacau setelah arwah ‘Ibu’ bangkit.

“Enggak tahu kenapa benar-benar menangis waktu menulis surat itu. Dan Joko membiarkan saya, menunggui saya selesai menangis,” kata Elly.

Lebih dari itu, yang paling menarik dalam proses penggarapan film, kata Elly pertemuannya dengan pemeran hantu ‘Ibu’, Ayu Laksmi. Dua tahun lalu mereka sempat berbincang dan ingin terlibat dalam sebuah film dan akhirnya benar terlibat dalam karya yang sama.

Ini bukanlah film pertamanya. Namun hanya dua karya yang membuatnya terkesan Pengabdi Setan dan film pendek Ilalang Ingin Hilang Waktu Siang karya sutradara asal Jogja. Saking senangnya terlibat dengan garapan Joko, ia tetap ikut shooting meski berbarengan dengan agenda mengajar budaya di Kalimantan.

“Iya, saya ada mengajar tetapi tetap menerima tawaran ini. Saya lahir di Makassar, mulai belajar di Jember, dan berkesenian di Jakarta. Tapi justru sekarang menjadi mayor saya untuk berkesenian Makassar, Dayak, Jawa, Banyuwangi,” tambah dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya