“…Rose, promise me you’ll survive. That you won’t give up, no matter what happens, no matter how hopeless. Promise me now, Rose, and never let go of that promise…”
Ungkapan Jack Dawson (Leonardo DiCaprio) disampaikan kepada Rose DeWitt Bukater (Kate Winslet), kekasihnya, saat sepasang kekasih ini terapung berjuang melawan dinginnya air es.
Maut mengancam mereka, setelah mereka berusaha menyelamatkan diri lepas dari tenggelamnya Titanic. Demi cinta kepada Jack, Rose berhasil melanjutkan hidup seperti yang diinginkan Jack. Penggalan adegan itu merupakan salah satu adegan teromantis di film Titanic (1997) yang kini dirilis ulang versi 3D.
Sobat Gaul pasti tahu betul adegan teromantis lainnya yakni saat Rose membentangkan tangannya dan dipeluk Jack saat mereka berada di ujung kapal.
titanic (fanpop.com)
Pasti cukup banyak di antaranya Sobat Gaul yang sepakat menasbihkan Titanic menjadi film teromantis sepanjang masa. My Heart Will Go On (Celine Dion) pun menjadi OST film terlaris. Meski sudah diputar ulang berkali-kali di televisi, saat versi 3D film ini dilepas ke pasaran, masih cukup banyak peminatnya.
Seperti pemandangan Kamis (12/4) lalu. Penonton Titanic di Cinema XXI Solo Square dari berbagai kalangan usia, tak hanya didominasi usia remaja.
Bagi orang Amerika dan Eropa, Titanic lebih dari sekadar film biasa. Titanic memang diangkat dari kisah nyata tenggelamnya kapal RMS Titanic pada 14 April 1912. Dalam film itu proses tenggelamnya kapal diambil berdasarkan kisah nyata Titanic (lihat grafis). Peringatan adanya gunung es kurang diseriusi hingga “kesombongan” Titanic yang nyaris selalu memacu top speed-nya, 20,5 knot juga masuk dalam alur cerita.
Titanic begitu bersejarah bukan cuma karena kecelakaan yang dialaminya, tapi Titanic salah satu kapal terbesar dan termewah saat itu. Aset Titanic mencapai US$600 juta (Rp6 triliun). Saat itu Titanic membawa banyak penumpang yang berstatus sebagai jutawan paling kaya di dunia. Tapi di dalam kapal itu juga ada banyak orang-orang miskin dari Eropa dan Timur Tengah yang ingin banget merantau ke Amerika.
Kisah inilah yang mengilhami tokoh Jack dan Rose. Pasangan beda status yang digambarkan jatuh cinta di kapal ini.
Jack adalah gambaran para calon imigran miskin asal Inggris dan Rose adalah gambaran cewek dari keluarga jutawan.
Jack dan Rose memang merupakan tokoh fiktif, tapi enggak dengan kejadian yang jadi latar belakang mereka di kapal itu. Hampir semuanya diangkat dari kisah nyata, mulai dari kapal, drama tabrakan dengan gunung es sampai lokasi tenggelamnya kapal.
Kemunculan kembali adegan percintaan Jack dan Rose di tengah kapal Titanic yang menabrak gunung es dalam versi 3D bikin heboh. Di luar negeri bioskop-bioskop yang memutar film ini selalu dipenuhi penonton.
Di Amerika dan Kanada, film ini mampu menyedot pendapatan US$4,7 juta (Rp47 miliar) pada hari pertama pemutarannya dan melonjak sampai US$17,3 juta (Rp173 miliar) saat weekend. Wow.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
