SOLOPOS.COM - Pasha Ungu (Instagram @pashaungu)

Pasha Ungu mengklarifikasi rambunya yang menyulut kontroversi. 

Solopos.com, SOLO – Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu mendapat kritikan pedas dari masyarakat terkait gaya rambutnya yang nyentrik. Banyak netizen menyebut rambut wakil wali kota Palu tersebut tak pantas.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Pasha pun langsung mengklarifikasi hal tersebut. Ia menyatakan tatanan rambutnya sama sekali tidak menyalahi aturan dan etika dalam pelaksanaan tugas jabatannya selaku kepala daerah provinsi Palu. Baca juga: Mendagri Komentari Rambut Pasha “Ungu” yang Jadi Kontroversi

“Terima kasih atas perhatiannya saudara-saudaraku, rekan-rekan, masyarakat di seluruh Indonesia terkait rambut saya yang terlihat dianggap nyeleneh serta kurang tepat sebagai kepala daerah dalam acara Tompi & Glenn. Prinsipnya saya sangat menerima masukan dan kritik yang ditujukan kepada saya,” kata Pasha dalam video pernyataannya yang diunggah ke akun media sosial Twitter @MataNajwa dan Instagram @matanajwa, seperti dikutip Okezone.

“Namun tanpa bermaksud membela diri atau melakukan pembenaran secara subyektif, perlu saya informasikan bahwa yang mengikat saya dalam pelaksanaan tugas jabatan selaku kepala daerah ada dua hal: (1) aturan (2) etika. Secara aturan, tidak ada poin-poin tertentu yang mengatur tentang bagaimana tatanan rambut seorang kepala daerah. Secara etika, saya tidak merasa melanggar etika karena saya merasa tampil dengan rapi,” sambungnya.

Lebih lanjut, Pasha menyatakan tujuannya untuk mengikat rambutnya agar terlihat rapi dan sopan. Ia pun menegaskan kehadirannya dalam acara tersebut, guna membuat masyarakat percaya bahwa musisi ataupun anak band juga pantas untuk menjadi pejabat daerah.

“Walaupun memang kondisinya rambut saya ikat, itupun tujuannya agar terlihat rapi karena rambut saya agak sedikit panjang. Nah, dalam acara Tompi & Glenn tersebut, tagline atau judulnya adalah musisi yang menjadi pejabat/kepala daerah, sebenarnya kesan itu (ikat rambut) yang secara pribadi sengaja saya tampilkan agar terlihat rapi (kalau tidak diikat terlihat berantakan dan kurang sopan) dan tetap berusaha menjaga etika tanpa bermaksud pamer atau terkesan nyeleneh dari penampilan saya pada saat wawancara dengan sahabat saya Tompi & Glenn,” jelasnya.

“Dalam acara tersebut, saya ingin menyampaikan bahwa musisi/anak band juga bisa berkontribusi serta terjun langsung ke dunia politik dan menjadi pejabat dengan tujuan membangun bangsa lewat pengabdian di daerah masing-masing,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya